Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai kearifan lokal di balik praktik akuntansi pendapatan. Paradigma yang digunakan dalam riset ini adalah Islam. Etnometodologi dipilih sebagai pendekatan penelitian. Terdapat lima tahapan analisis data yaitu amal, ilmu, iman, informasi wahyu, dan ihsan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini pendapatan per harinya dari para kusir bendi lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan saat ini telah banyak jenis transportasi yang bisa menjadi pilihan dari masyarakat. Sementara itu, para kusir bendi bisa memperoleh pendapatan yang banyak saat mereka menjual kuda. Pendapatan yang diperoleh oleh para kusir bendi berbasis nilai kesabaran. Nilai ini tercermin melalui keputusan para kusir bendi untuk tetap bertahan dengan profesi ini meskipun pendapatan harian yang mereka peroleh lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Nilai tersebut tercipta atas dasar keyakinan bahwa dibutuhkan rasa sabar dalam memperoleh rezeki dari Tuhan. Dalam kebudayaan masyarakat Gorontalo, para orang tua (tua-tua) sering memberikan nasihat tentang pentingnya rasa sabar dalam menjalani permasalahan kehidupan melalui ungkapan (lumadu) mopo’o tanggalo duhelo maknanya adalah penuh kesabaran.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024