Perkembangan pendeteksian kerusakan pada sistem Electronic Fuel Injection (EFI) sudah sangat maju dengan metode yang serba praktis dan mudah. Namun, masih banyak bengkel yang belum bisa memperbaiki sepeda motor dengan teknologi EFI karena membutuhkan scanner khusus dari pabrikan untuk mendeteksi kerusakan-kerusakan dalam sistem kontrol elektronik baik itu sensor, ECU (Electronic Control Unit), atau aktuator. Hal ini masih menjadi kendala utama karena tidak setiap bengkel non-resmi memiliki alat tersebut karena harganya mahal dan setiap tipe atau merk sepeda motor memiliki scanner (EFI Diagnostic Tool) yang berbeda-beda sehingga bengkel harus menyediakan berbagai macam scanner untuk mengakomodir semua tipe dan merk sepeda motor. Padahal ada metode lain yang dapat digunakan selain dengan scanner tersebut. Metode pemeriksaan kerusakan pada sistem EFI sepeda motor bisa dilakukan dengan tiga metode yaitu metode MIL (Malfunction Indicator Lamp), EFI Diagnostic Tool, dan Manual (dengan multitester). Dengan memilih salah satu diantara tiga metode tersebut dapat untuk mendeteksi kerusakan yang ada pada sistem EFI. Metode yang tidak membutuhkan scanner dapat dilakukan adalah metode MIL dan Manual. Metode MIL dapat dilakukan dengan melihat lampu MIL yang berkedip dan memperhatikan kode kedipan yang muncul. Dengan mengetahui kode kedipan maka akan diketahui pula kerusakan yang terjadi melalui buku manual pedoman reparasi (terdapat tabel kode kedipan dan analisis kerusakan yang terjadi). Metode Manual atau dengan multitester dapat juga dilakukan pemeriksaan satu-persatu pada setiap sensor dan aktuator yang ada pada sistem EFI, dapat diketahui hasilnya apakah masih dalam batas rentang spesifikasi atau tidak dengan membandingkan dengan standar yang ada dalam buku manual pedoman reparasi.
Copyrights © 2024