Bangunan Perumahan Kwarasan adalah bangunan peninggalan Belanda berbentuk komplek perumahan yang dulunya digunakan sebagai hunian sehat untuk para pejabat dan masyarakat Belanda saat terjadinya wabah penyakit pes di awal tahun 1932. Kwarasan berasal dari bahasa Jawa “waras” yang berarti “sehat”. Sesuai dengan lokasi Rumah Sakit Paru-Paru yang dibangun di sana untuk melayani kebutuhan masyarakat metropolitan setempat dan sekitarnya, maka istilah “sehat” dapat diartikan sebagai usaha menuju rumah sehat atau lebih tepatnya Kawasan yang sehat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan potensi Perumahan Hindia-Belanda “Kwarasan” sebagai objek wisata sejarah di Kota Magelang. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif sementara metode yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara dengan instrumen berupa lembar observasi serta pedoman wawancara. Data dianalisis menggunakan indikator 4 (empat) A komponen objek wisata (Attraction, Amenities, Ancilliary, Accesibility) dengan analisis Miles dan Huberman (collection, reduction, display, conclusion drawing/verification). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa terdapat potensi pada Perumahan Hindia-Belanda “Kwarasan” sebagai objek wisata sejarah di Kota Magelang yaitu 1. Atraksi (Attraction) diantaranya tersedianya daya tarik pemandangan alam, budaya dan buatan di Perumahan Kwarasan. 2. Aksesibilitas (Accessibility) diantaranya tersedianya kendaraan umum, akses jalan yang baik, kondisi lalu lintas yang baik. 3. Amenitas (Amenity) diantaranya terdapat prasarana umum, fasilitas umum dan fasilitas pariwisata pada Perumahan Kwarasan. 4. Tambahan (Ancillary) diantaranya terdapat pemasaran, pembangunan fisik dan peraturan perundang-undangan.
Copyrights © 2024