<![CDATA[Dalam rangka mengurangi volume sampah yang akan diangkut ke TPA Jatibarang, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang menerapkan sistem pengelolaan sampah terpadu melalui Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang berada di wilayah kecamatan di Kota Semarang. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) adalah kelompok masyarakat yang menyatukan diri secara sukarela dalam kelompok dikarenakan adannya kepentingan dan kebutuhan yang sama, sehingga anggota-anggota dalam kelompok tersebut memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang menangani pengelolaan sampah di Kelurahan Bulu Lor adalah KSM Karya Bakti. Pola kerja dalam pengelolaan sampah oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Karya Bakti yang masih menerapkan sistem angkut-buang sampah dimana sistem ini sampah-sampah masyarakat hanya diangkut dan dibuang di TPS terdekat. Untuk itu, kinerja KSM Karya Bakti menjadi hal yang perlu ditinjau kembali sebagai bentuk pertanggungjawaban KSM dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Bulu Lor. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kinerja KSM karya Bakti serta faktor pendorong dan penghambat didalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian kinerja dalam KSM Karya Bakti di Kelurahan Bulu Lor, dengan hasil penelitian ini didapatkan indikator yang telah menunjukkan baiknya kinerja KSM Karya Bakti adalah Kualitas Pelayanan, Responsibilitas, dan Akuntabilitas. Sedangkan yang menjadi faktor pendorong adalah Beban Tugas, Paradidma Bekerja, Unsur 3P (Personalia), dan Niat/Kemauan serta faktor penghambat yang ditemukan adalah pada faktor Unsur 3P (Pembiayaan dan Prasarana/Sarana). Rekomendasi dari penelitian ini adalah dilakukan pengelolaan sampah bekerlanjutan untuk meningkatkan produktivitas KSM Karya Bakti.]]>
Copyrights © 2024
