Artikel atau tulisan ini bertujuan untuk menganalisis biaya produksi pada pengolahan ubi kayu menjadi tepung tapioka dan menganalisis seberapa besar pendapatan dan nilai tambah yang dihasilkan dari proses pengolahan ubi kayu (Manihot esculenta) menjadi tepung tapioka. Penelitian ini dilakukan pada UD Ziad di Desa Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, dengan fokus pada peningkatan nilai tambah dalam industri pertanian, khususnya dalam hal pengolahan produk pertanian menjadi barang olahan yang memiliki umur simpan lebih lama dan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Data-data dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, studi literatur dan dianalisis secara kualitatif. Kajian ini menyimpulkan bahwa Pengolahan ubi kayu menjadi tepung tapioka menghasilkan total biaya produksi Rp 9.921.618. Dari 2.857 kg produk, total penerimaan mencapai Rp 24.713.050. Setelah menambahkan pendapatan dari ampas sebesar Rp 1.050.000, pendapatan bersih adalah Rp 15.841.432. Nilai tambah per kilogram adalah Rp 2.497, dengan rasio 60,61%, dan keuntungan bersih per kilogram mencapai Rp 2.363 (57,37%). Marjin per kilogram adalah Rp 2.704, dengan keuntungan pemilik perusahaan sebesar 87,40%. Analisis ini menunjukkan potensi keuntungan yang signifikan.
Copyrights © 2024