Kabupaten Gowa merupakan penghasil kopi. Namun, tantangan dalam produksi kopi sering kali terkait dengan manajemen lahan yang kurang optimal, terutama dalam hal pemupukan. Oleh karena itu diperlukan upaya pemupukan presisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi area kekurangan atau kelebihan hara spesifik, sehingga rekomendasi pemupukan dapat disesuaikan dengan kondisi lokal secara tepat. Metode penelitian ini menggunakan analisis kimia dan analisis spasial. Hasil analisis menjelaskan bahwa nitrogen terendah di 0,10% (BG 2) dan tertinggi di 0,22% (TB 1 dan BB 2), Nilai P₂O₅ menunjukkan Nilai di bawah 10 ppm, seperti BL 1, BG 2, dan TM 3. Hal ini mengindikasikan bahwa Lokasi tersebut memiliki kandungan fosfor yang rendah dan dapat menghambat perkembangan akar dan pertumbuhan awal tanaman kopi, Nilai Kalium bervariasi dari 0,16 cmol/kg (TB 2 dan TP 2) hingga 0,25 cmol/kg (TM 1). Rekomendasi dosis pupuk urea berkisar 200 kg/ha sampai 300 kg/ha, rekomendasi pupuk SP36 50 kg/ha sampai 100 kg/ha, rekomendasi pupuk KCL 50 kg/ha sampai 100 kg/ha. Sebaran rekomendasi pupuk hanya bisa dilakukan melalui peta yang berada di sekitar titik pengambilan sampel.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024