Inner child merupakan hasil pengalaman masa kanak-kanak, baik positif maupun negatif, yang membentuk kepribadian seseorang saat ini. Namun, pengalaman inner child yang negatif seringkali menimbulkan inner child yang terluka atau dinamakan dengan luka batin dan tanpa disadari pada akhirnya akan meninggalkan kesan yang kuat pada diri seseorang. Hal ini juga dapat menyebabkan rasa sakit yang tersembunyi dan pada akhirnya mempengaruhi perilaku dan perilaku seseorang saat dewasa Penelitian yang di lakukan Anggadewi (2020) menemukan bahwa trauma yang terjadi pada masa kanak-kanak berdampak pada masa remaja. Dampak paling umum yang dirasakan individu dari luka batin ini antara lain kecemasan, kehilangan kendali, kerentanan terhadap emosi negatif, masalah dalam hubungan keluarga, dan gangguan tidur. Beberapa dampak yang sering terjadi, seperti tindakan melukai diri sendiri, kecenderungan bunuh diri, dan agresi. Pelaksanaan kegiatan ini adalah dalam bentuk psikoedukasi yang dalam bentuk mini seminar. Peserta kegiatan ini berjumlah 120 mahasiswa dari Universitas Potensi Utama. Diharapkan setelah pemberian psikoedukasi maka mahasiswa dapat berdamai.
Copyrights © 2024