Meningkatnya pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurut informasi yang dirilis oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia (Kemenkop RI) pada tahun 2017, hampir 8 juta UMKM telah mengadopsi model bisnis berbasis digital. Diharapkan angka ini terus meningkat sejalan dengan upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat Energi Digital di kawasan Asia. Saat ini, sektor UMKM yang mengalami pertumbuhan pesat adalah bisnis jasa laundry yang menyediakan layanan pencucian dan penyetrikaan pakaian. Untuk menjaga pelanggan yang telah ada dan menarik pelanggan baru, pemilik usaha laundry perlu terus meningkatkan kualitas layanan mereka. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah mengembangkan sistem informasi e-laundry yang dapat membantu pengusaha dalam mengelola data pelanggan. Ini akan membantu mengurangi risiko kesalahan yang seringkali disebabkan oleh faktor manusia. Pembangunan sistem informasi e-laundry ini menggunakan metode waterfall dan unified modelling language sebagai model pengembangan sistem. Model ini dipilih karena dapat menggambarkan, merencanakan, dan mendokumentasikan struktur serta interaksi komponen dalam suatu sistem dengan sangat baik. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode blackbox testing pada sistem informasi e-laundry yang telah dibangun, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi e-laundry telah beroperasi secara optimal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh modul dalam sistem berjalan sesuai dengan fungsinya, mencapai tingkat keberhasilan sebesar 100%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023