Peneliti ingin mengetahui pola berpikir abstrak pada mahasiswa terkait dengan proses pembelajaran, dimana berpikir abstrak berkaitan erat dengan perencanaan jangka panjang yang memerlukan komponen rinci serta aspek konsekuensi dan evaluasi jika diperlukan. Kemampuan berpikir abstrak tergambar dari kemampuan seseorang dalam menilai dan bertindak tidak hanya secara fungsional, misalnya kursi tidak hanya dinilai sebagai tempat duduk, tetapi dalam suatu situasi, kursi juga dapat menjadi pijakan untuk memungut benda-benda tinggi. Proses pembelajaran adalah suatu proses dimana terdapat kegiatan interaksi antara dosen dan mahasiswa serta komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif berusia 18-25 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) dengan 15 responden. Hasil penelitian melalui analisis tematik menunjukkan pemikiran abstrak dalam proses belajar ditunjukkan mahasiswa dengan idealisme mengenai kualitas mahasiswa, berpikir antisipatif mengenai manfaat belajar untuk masa depan mereka, serta memaknai proses belajar sebagai tahapan yang kompleks, bukan hanya sekedar mendengarkan ceramah, dan memahami sistem pendukung eksternal dalam menunjang hasil pembelajaran.
Copyrights © 2024