Distrik Abepura, salah satu distrik di Kota Jayapura, merupakan pusat pendidikan serta fungsi jasa lainnya sehingga memiliki jumlah penduduk yang bertambah dari tahun ke tahun. Pesatnya pembangunan di Distrik Abepura dapat mengakibatkan daya dukung wilayah, khususnya daya dukung lingkungan, mengalami degradasi yang pada akhirnya dapat berdampak pada berkurangnya ruang-ruang terbuka. Luas lahan terbangun yang terus meningkat menyebabkan terjadinya konversi lahan yang dapat menekan keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat terhadap pengelolaan RTH di Distrik Abepura, Kota Jayapura, dengan mengambil sampel rumah tangga pada Kelurahan Kelurahan Vim, Kelurahan Wahno, serta Kelurahan Wai Mhorock. Analisis data dilakukan dengan meggunakan Skala Likert. Hasil analisis menunjukkan bahwa 93,75% responden tidak memahami istilah RTH dan mereka hanya mengetahui istilah Taman (80,21%). Sebagian besar dari mereka juga belum tahu fungsi sosial RTH sebagai tempat pembelajaran dan penelitian (62,5%) dan mereka mengetahui bahwa RTH hanya berfungsi sebagai sarana olah raga dan rekreasi (> 50%). Sebanyak 73,96% responden belum mengetahui fungsi ekologi RTH sebagai penghasil oksigen dan 62,5% responden belum mengetahui fungsi ekologi RTH sebagai penyerap CO2 dan zat polusi lainnya.
Copyrights © 2023