Proses pembelajaran dipengarui oleh tingkat keseriusan atau konsentrasi. Faktor yang mempengaruhi diantaranya sarapan dan asupan zat besi. Sarapan mempengaruhi kadar glukosa dalam darah yang menjadi sumber energi yang berdampak pada kerja otak yaitu kemampuan dalam berkonsentrasi. Kekurangan zat besi akan menyebabkan peredaran oksigen dalam tubuh menjadi rendah sehingga tubuh menjadi mudah pusing, lelah, letih dan lesu serta berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi dalam berpikir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dan asupan zat besi dengan konsentrasi belajar Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Sampel yang diganakan sebanyak 45 orang. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan dengan konsentrasi belajar (p=0,937) karena nilai p>0,05. Tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan zat besi dengan konsentrasi belajar (p=0,889) karena nilai p>0,05. Saran untuk penelitian ini adalah untuk penelitian selanjutnya disarankan responden bukan mahasiswa gizi, mengidentifikasi lebih lanjut mengenai faktor lain yang lebih berpengaruh pada konsentrasi belajar, dan responden membiasakan sarapan dan memperhatikan asupan zat besi agar dapat meningkatkan konsentrasi belajar.
Copyrights © 2024