Salah satu permasalahan yang ada di Gardu Induk Nagan Raya F adalah gangguan hubung singkat sering terjadi pada jaringan 20 kV yaitu antara fasa (3 fasa atau 2 fasa) atau gangguan hubung singkat fasa ke tanah (2 fasa atau 1 fasa ketanah), jika koordinasi proteksi kurang baik dapat menyebabkan pemadaman yang meluas yang disebut blackout. Selain itu apabila terjadi gangguan pada penyulang NG-02 maka peralatan pengaman incoming transformator daya 2 juga ikut bekerja. Hal ini perlu dilakukan penelitian untuk menganalisa penyebab terjadinya kurang baiknya koordinasi antara peralatan pengaman. Dari lokasi gangguan juga mempengaruhi selisih waktu kerja (gradding time) bekerjanya rele. Semakin jauh jarak lokasi gangguan, maka semakin besar selisih waktu kerja rele di incoming 20 kV. Hal ini bertujuan memberi kesempatan pada rele di outgoing NG-02 untuk bekerja terlebih dahulu sebagai pengaman utama apabila terjadi gangguan hubung singkat di jaringan dan rele di incoming bekerja sebagai cadangan apabila rele di outgoing tidak bekerja. Rele OCR pada sisi incoming maupun outgoing 20 kV, sudah berkoordinasi dengan baik. settingan pada sisi Incoming ialah sebesar 1,03 A dengan arus gangguan pada sisi primer sebesar 2078,4 A dan rasio CT yang digunakan 2000/1. Waktu trip jika gangguan pada jarak 5% ialah 1,35 detik. Settingan pada sisi Outgoing ialah sebesar 6 A dengan arus gangguan pada sisi primer sebesar 960 A dan rasio CT yang digunakan ialah 800/5. Waktu trip jika gangguan pada jarak 5% ialah 0,73 detik.
Copyrights © 2024