Jurnal Sejarah dan Budaya
Vol 18, No 1 (2024): Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya dan Pengajarannya

Dari pedagang keliling hingga pedagang kaki lima: simbol kebertahanan rakyat kecil di Kota Semarang pada empat dekade abad ke-20

Wijayati, Putri Agus (Unknown)
Utomo, Cahyo Budi (Unknown)
Atmaja, Hamdan Tri (Unknown)



Article Info

Publish Date
29 Jun 2024

Abstract

The presence of itinerant traders and street vendors who are categorized as small traders in the city of Semarang is not a problem that disturbs the order and beauty of the city. However, when their activities are carried out in areas that the gemeente views as spaces that are free from disorder and free from disorder, then both categories of traders will experience a fate that is not in their favor. The big question that is then presented in this article is, how do we understand the existence of traveling traders and street vendors from a historiographic perspective? To answer this problem, it is necessary to present as optimally as possible primary sources to present an adequate historical narrative. Kehadiran pedagang keliling dan pedagang kaki lima yang dikategorikan sebagai pedagang kecil di Kota Semarang, bukan merupakan persoalan yang mengganggu ketertiban dan keindahan kota. Namun ketika kegiatan mereka dilakukan di area-area yang oleh gemeente dipandang sebagai ruang yang bebas dari ketidakteraturan dan terbebas dari ketidaktertiban, maka kedua kategori pedagang tersebut akan mengalami nasib yang tidak berpihak pada mereka. Pertanyaan besar yang kemudian dihadirkan dalam tulisan ini adalah, bagaimana kita memahami keberadaan pedagang keliling dan pedagang kaki lima dalam perspektif historiografis? Untuk menjawab permasalahan tersebut perlu menghadirkan seoptimal mungkin sumber primer untuk menghadirkan narasi historis yang memadai.

Copyrights © 2024