The earthquake that struck Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) on March 27, 2006, was considered one of the major earthquakes in Indonesia. The 5.9 magnitude earthquake had a major impact on infrastructure damage, leading to several casualties and environmental damage to farmers. This article poses the following research questions: (1) how the earthquake impacted, (2) how the earthquake affected the agricultural sector, and (3) how the environmental damage in the agricultural sector is being mitigated. This research uses historical research methods. The research found that firstly, the earthquake had damaged city infrastructure, economic infrastructure, and the death toll. The second is that 2,080 agricultural farmers have been killed and 17,605 agricultural infrastructure has been destroyed. The last, disaster response actions in the agricultural sector are divided into three phases: rescue (1-3 months), recovery which is divided into a rehabilitation and reconstruction program lasting 4-6 months and the final stage, normalization, which takes 7-12 months. Gempa bumi yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 27 Maret 2006 merupakan salah satu gempa besar di Indonesia. Gempa dengan kekuatan 5,9 SR itu memiliki dampak besar terhadap kerusakan infrastruktur, menimbulkan korban jiwa, dan kerusakan lingkungan yang dialami oleh petani. Artikel ini telah mengajukan pertanyaan penelitian yaitu: (1) bagaimana dampak gempa bumi? (2) bagaimana dampak gempa di sektor pertanian? (3) bagaimana upaya penanganan terhadap kerusakan lingkungan di sektor pertanian? Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Hasil penelitian yang didapat yaitu Pertama, gempa bumi telah menyebabkan kerusakan infrastruktur kota, infrastruktur ekonomi, dan korban jiwa. Kedua, menyebabkan 2.080 masyarakat pertanian meninggal dan 17.605 fasilitas pertanian rusak. Ketiga, aksi tanggap bencana pada sektor pertanian dibagi ke dalam tiga tahap yakni rescue (1-3 bulan), recovery yang dibagi dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi selama 4-6 bulan serta tahap akhir yakni normalisasi yang membutuhkan waktu 7-12 bulan.
Copyrights © 2023