Perkembangan teknologi jaringan yang pesat telah mendorong lahirnya arsitektur Software Defined Network (SDN) yang memungkinkan mengatur dan mengontrol jaringan melalui perangkat lunak terpusat. Dengan SDN, administrator jaringan dapat mempercepat koneksi dan mengelola lalu lintas jaringan dari satu lokasi pusat tanpa harus mengakses perangkat keras secara langsung. Openflow adalah protokol komunikasi yang memungkinkan pengawasan dan kontrol penuh terhadap jaringan. Urgensi dari penelitian ini terletak pada kebutuhan untuk menentukan jalur terpendek secara efisien dalam SDN agar mendapatkan performa jaringan yang terbaik. Algoritma Dijkstra sering digunakan dalam SDN untuk menentukan jalur terpendek, namun Algoritma Floyd-Warshall juga dapat digunakan dengan pendekatan pemrograman dinamis. Penelitian dilakukan untuk membandingkan kedua algoritma ini dalam memperoleh jalur terpendek pada SDN. Metode yang digunakan yakni pertama, Algoritma Floyd-Warshall diubah menjadi Algoritma Dijkstra pada controller. Kemudian, dibangun tiga skema topologi jaringan menggunakan mininet, masing-masing terdiri dari dua host (host awal dan tujuan), satu controller, dan beberapa switch. Pengujian dilakukan pada controller dengan algoritma berbeda menggunakan tools POX pada tiga skema topologi jaringan. Pada penelitian ini diperoleh untuk mendapatkan jalur terpendek pada SDN, Algoritma Dijkstra terbukti lebih unggul dibandingkan Algoritma Floyd-Warshall. Dengan ini menunjukkan bahwa pemilihan algoritma yang tepat pada controller SDN dapat meningkatkan efisiensi jaringan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024