Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbandingan Algoritma Dijkstra dan Floyd-Warshall Menggunakan Software Defined Network untuk Rute Terpendek Bhaskara, I Made Adi; Kumara, I Made Surya; Darma, I Gede Wira; Raharja, I Kadek Agus Wahyu
Jurnal RESISTOR (Rekayasa Sistem Komputer) Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal RESISTOR Edisi Agustus 2024
Publisher : Prahasta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31598/jurnalresistor.v7i2.1623

Abstract

Perkembangan teknologi jaringan yang pesat telah mendorong lahirnya arsitektur Software Defined Network (SDN) yang memungkinkan mengatur dan mengontrol jaringan melalui perangkat lunak terpusat. Dengan SDN, administrator jaringan dapat mempercepat koneksi dan mengelola lalu lintas jaringan dari satu lokasi pusat tanpa harus mengakses perangkat keras secara langsung. Openflow adalah protokol komunikasi yang memungkinkan pengawasan dan kontrol penuh terhadap jaringan. Urgensi dari penelitian ini terletak pada kebutuhan untuk menentukan jalur terpendek secara efisien dalam SDN agar mendapatkan performa jaringan yang terbaik. Algoritma Dijkstra sering digunakan dalam SDN untuk menentukan jalur terpendek, namun Algoritma Floyd-Warshall juga dapat digunakan dengan pendekatan pemrograman dinamis. Penelitian dilakukan untuk membandingkan kedua algoritma ini dalam memperoleh jalur terpendek pada SDN. Metode yang digunakan yakni pertama, Algoritma Floyd-Warshall diubah menjadi Algoritma Dijkstra pada controller. Kemudian, dibangun tiga skema topologi jaringan menggunakan mininet, masing-masing terdiri dari dua host (host awal dan tujuan), satu controller, dan beberapa switch. Pengujian dilakukan pada controller dengan algoritma berbeda menggunakan tools POX pada tiga skema topologi jaringan. Pada penelitian ini diperoleh untuk mendapatkan jalur terpendek pada SDN, Algoritma Dijkstra terbukti lebih unggul dibandingkan Algoritma Floyd-Warshall. Dengan ini menunjukkan bahwa pemilihan algoritma yang tepat pada controller SDN dapat meningkatkan efisiensi jaringan.
Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Urak Dan Iuran Banjar Dalam Digitalisasi Data Banjar Adnyana, Anak Agung Gede Oka Kessawa; Iskandar, Adi Panca Putra; Jayarana, I Gede Nyoman Agung; Darma, I Gede Wira
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 5 No. 1 (2025): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v5i1.2171

Abstract

Pengelolaan administrasi banjar adat secara manual sering menghadapi kendala, seperti kurangnya efisiensi dan transparansi. Untuk mengatasi hal tersebut, dikembangkan Sistem Informasi Manajemen Urak dan Iuran Banjar bagi Banjar Adat Pekambingan. Sistem yang dapat diakses melalui web dan mobile ini dirancang untuk mempermudah pengelolaan kegiatan urak dan iuran anggota banjar. Sistem ini memungkinkan anggota banjar mengakses jadwal kegiatan, memberikan konfirmasi kehadiran, serta memantau status pembayaran secara real-time. Sementara itu, pengurus banjar dapat mengelola data keanggotaan, mencatat kehadiran, memonitor pembayaran iuran, dan membuat laporan keuangan dengan lebih terstruktur. Selain meningkatkan efisiensi operasional, sistem ini mendukung pelestarian budaya melalui dokumentasi digital. Hasil implementasi menunjukkan peningkatan transparansi, akurasi, dan partisipasi aktif anggota banjar. Sistem ini membuktikan bahwa modernisasi teknologi dapat berjalan selaras dengan pelestarian budaya lokal.
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT “TERASDigital Peguyangan Kaja” (Transformasi Era Layanan Administrasi Menuju Sistem Digital Desa Peguyangan Kaja Melalui Tanda Tangan Elektronik) Dana, Gde Wikan Pradnya; Yuniari, Ni Putu Widya; Aryastana, Putu; Kumara, I Made Surya; Bhaskara, Made Adi; Darma, I Gede Wira; Raharja, I Kadek Agus Wahyu
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 9, No 3 (2025): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v9i3.5189

Abstract

Information technology within organizations, companies, and government institutions today plays a very significant role. However, the implementation of information technology in Indonesia still faces challenges in terms of efficiency and effectiveness, particularly in the village governance sector. On July 9, 2024, the Computer Engineering Faculty at Warmadewa University conducted a Community Service Program titled "TERAS Digital Peguyangan Kaja," which involved outreach and training to maximize the use of electronic signatures, evaluated using SWOT analysis. This program offers benefits such as the effectiveness and efficiency of public services. The implementation of electronic signatures is hindered by infrastructure issues and social resistance, necessitating outreach, intensive training, and infrastructure improvements. This community service program, in collaboration with the Denpasar City Communication and Information Agency (Diskominfo). This activity involved 25 participants consisting of village officials and service implementers, as well as representatives from the Denpasar City Communication and Information Office (Diskominfo). The evaluation of activities was carried out using SWOT analysis, involving socialization, training, and mentoring to implement the use of electronic signatures. evaluation using SWOT analysis. The implementation of socialization and training has increased the digital literacy of the community and village officials, increasing efficiency and effectiveness in solving the problems of the people of Peguyangan Kaja Village when the party whose signature is required by the village apparatus is in the way. . Although electronic signature technology has just begun to be implemented, there are technical obstacles and infrastructure limitations in Peguyangan Kaja Village that need to be overcome to ensure that this technology functions optimally and is accepted by the community. Future plans focus on improving the overall implementation of electronic signatures and increasing socialization to ensure the sustainability and effectiveness of the program. Keywords: Electronic Signatures, Socialization, Training, SWOT Analysis\
Wise Social Media Education Based on the ITE LAW at SMP Negeri 12 Denpasar SANCAYA, I Wayan Werasmana; SAPUTRA, I Komang Adi Kurniawan; DARMA, I Gede Wira
Akuntansi dan Humaniora: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Akuntansi dan Humaniora: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Juni – September 2025)-I
Publisher : Indonesia Strategic Sustainability

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38142/ahjpm.v4i2.1595

Abstract

The development of digital technology has had a significant impact on student interaction patterns at the junior high school level. Social media has become a primary platform for students to communicate, but on the other hand, minimal digital literacy and poor legal understanding make them vulnerable to negative behaviors such as spreading hoaxes, cyberbullying, and violating communication ethics. This community service activity aims to provide wise social media education based on the Electronic Information and Transactions Law (UU ITE) to students of SMP Negeri 12 Denpasar. The implementation method included interactive seminars, group discussions, and case study simulations designed with a participatory approach. Evaluation was conducted through pre- and post-tests to measure improvements in students' knowledge and behavioral reflections. The results of the activity showed a significant increase in students' understanding of digital literacy from 45% to 82% and knowledge of the ITE Law from 20% to 75%. In addition, students' attitudes towards cyberbullying and negative content on social media experienced positive changes, as reflected in their increased awareness of not spreading hoaxes, avoiding hate speech, and using social media more responsibly. This program not only improves students' understanding but also benefits schools and parents by supporting their children's digital activities. Therefore, this activity serves as a model that can be replicated in other schools to strengthen digital literacy, legal awareness, and develop wise social media character among teenagers.Perkembangan teknologi digital telah membawa dampak signifikan terhadap pola interaksi siswa di tingkat sekolah menengah pertama. Media sosial menjadi ruang utama bagi siswa untuk berkomunikasi, namun di sisi lain, minimnya literasi digital dan rendahnya pemahaman hukum membuat mereka rentan terjebak dalam perilaku negatif seperti penyebaran hoaks, cyberbullying, serta pelanggaran etika komunikasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi bijak bermedia sosial berbasis Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) kepada siswa SMP Negeri 12 Denpasar. Metode pelaksanaan meliputi seminar interaktif, diskusi kelompok, dan simulasi studi kasus yang dirancang dengan pendekatan partisipatif. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan serta refleksi perilaku siswa. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pemahaman literasi digital siswa dari 45% menjadi 82% serta pengetahuan mengenai UU ITE dari 20% menjadi 75%. Selain itu, sikap siswa terhadap cyberbullying dan konten negatif di media sosial mengalami perubahan positif, yang tercermin dari meningkatnya kesadaran mereka untuk tidak menyebarkan hoaks, menghindari ujaran kebencian, dan menggunakan media sosial secara lebih bertanggung jawab. Program ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa, tetapi juga memberi manfaat bagi sekolah dan orang tua dalam mendampingi aktivitas digital anak. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi model yang dapat direplikasi di sekolah lain guna memperkuat literasi digital, kesadaran hukum, serta pembentukan karakter bijak bermedia sosial di kalangan remaja.