Tanaman jagung manis (Zea mays saccarata Strut L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang telah banyak dibudidayakan karena memiliki rasa lebih manis dan umur panen yang cepat dibandingkan dengan jagung biasa. Tanaman jagung manis memiliki potensi yang baik bila dikembangkan secara intensif, karena permintaan pasar yang cukup tinggi. Penyakit hawar daun menjadi penyebab penurunan produksi jagung manis mencapai 50%. Lengkuas merupakan dapat digunakan sebagai biofungisida karena mengandung alkaloid, flavonoid, saponin dan triterpenoid serta galangin dan eugenol yang dapat dimanfaatkan sebagai anti jamur patogen. Penelitian bertujuan mengkaji kemampuan ekstrak rimpang lengkuas yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai biopestisida dalam menekan intensitas penyakit hawar daun pada tanaman jagung manis yang disebabkan oleh Helminthosporium turcicum. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan terdiri dari aplikasi ekstrak kengkuas: 65 g/L, 75 g/L, 85 g/L, 95 g/L, fungisida cabrio: 2 mL/L dan kontrol tanpa aplikasi ekstrak lengkuas. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak rimpang lengkuas konsentrasi 65 g/L, 75 g/L, 85 g/L, dan 95 g/L mampu menekan intensitas serangan penyakit hawar daun yang disebabkan oleh jamur Helminthosporium turcicum penyebab penyakit hawar daun pada tanaman jagung manis.
Copyrights © 2024