Latar Belakang: Angka kematian ibu merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi di banyak negara. Salah satu target Sustainable Development Goal (SDGs) yaitu penurunan angka kematian ibu (AKI) 70/100.000 kelahiran hidup tahun 2030. Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih jauh dari target SDGs yang telah ditentukan. Pada tahun 2015 tercatat angka kematian ibu mencapai 305/100.000 kelahiran hidup. Persalinan dengan tenaga kesehatan terlatih berkontribusi terhadap penurunan angka kematian ibu. Tujuan: Untuk mengetahui analisis faktor yang berkontribusi dalam pemilihan penolong persalinan di Indonesia tahun 2012 dan tahun 2017. Metode:  kuantitatif dengan rancangan cross sectional menggunakan data sekunder dari SDKI tahun 2012-2017. Populasi penelitian ini yaitu WUS (15-49 tahun) yang pernah melahirkan sebanyak 45.607 WUS tahun 2012 dan 49.627 WUS tahun 2017. Menggunakan analisa univariat dan bivariat uji statistik chi-square. Hasil Penelitian: Pada tahun 2012 variabel pendidikan, wilayah tempat tinggal, status ekonomi dan frekuensi ANC berhubungan signifikan dengan pemilihan tenaga penolong persalinan. Sedangkan pada tahun 2017 variabel pendidikan, wilayah tempat tinggal, status pekerjaan, status ekonomi dan frekuensi ANC berhubungan signifikan dengan pemilihan tenaga penolong persalinan. Saran: Perlunya peningkatan dalam memberikan informasi kepada ibu tentang pentingnya pemanfaatan pelayanan kesehatan terutama dalam masa kehamilan dan persalinan. Kata Kunci: Persalinan, sosiodemografi, SDKI
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024