Indonesia, sebagai salah satu negara dengan iklim tropis yang ditandai oleh curah hujan tinggi dan suhu panas., Sehingga bangunan perlu menghadapi tantangan suhu tinggi yang dapat membuat penghuni terasa tidak nyaman. Pesatnya pembangunan di Indonesia menyebabkan risiko pemanasan global semakin meningkat dapat diatasi. Salah satu pendekatan untuk mengatasi tantangan ini adalah mengintegrasikan konsep bangunan hijau dalam desain arsitektur. Metoda yang dilakukan dengan cara menyelaraskan fasad bangunan dengan prinsip-prinsip bangunan hijau. Sehingga diharapkan dapat mengurangi panas, mengurangi emisi gas, meredakan radiasi panas matahari, dan meningkatkan efisiensi penggunaan listrik dan konservasi air. Solusi potensial untuk mengatasi masalah dengan ini penggunaan Double Skin Facade (DSF) pada bagian luar bangunan. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa faktor-faktor seperti orientasi bangunan, desain fasad, jenis, dimensi, dan warna material memengaruhi pelaksanaan persyaratan bangunan hijau. Suhu udara, kecepatan udara, kelembapan udara, dan radiasi termal adalah faktor-faktor eksternal yang memengaruhi kenyamanan termal di dalam bangunan. Oleh karena itu, konsep bangunan hijau dapat diterapkan dengan baik di daerah tropis.
Copyrights © 2024