Pendekatan arsitektur kontekstual menawarkan solusi untuk mengharmonisasikan bangunan dengan lingkungan sekitarnya yang memperhatikan variabel fisik dan variabel sosio-kultural dalam perencanaannya. Penerapan pendekatan kontekstual terhadap upaya pengembangan bangunan cagar budaya memastikan keberlanjutan nilai-nilai historis pada bangunan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan aspek-aspek kontekstual pada bangunan, khususnya dalam konteks upaya pengembangan bangunan cagar budaya dengan mempertimbangkan nilai historis, estetika, dan sosial yang diharmonisasikan dengan modernisme. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan baru dalam mendesain KBT Pasar Senen yang modern tetapi tetap peka terhadap lingkungan sekitarnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, dimana dengan cara pengambilan data melalui pengamatan objek berdasarkan sumber yang kredibel. Dalam penelitian ini mengambil dua kasus yang dianalisa terhadap penerapan aspek-aspek kontekstual, yaitu Gedung Sarinah Jakarta dan King Cross Station yang merupakan bangunan cagar budaya dengan teknik pelestarian yang berbeda. Penelitian ini membahas aspek penting dalam implementasi kontekstual seperti zona sirkulasi, bangunan multifungsi, dan integrasi ruang luar untuk meningkatkan aksesibilitas dan interaksi pengguna.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024