Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penerapan Konsep Arsitektur Hijau pada Rumah Sakit Universitas Indonesia di Depok Fadhillah, Elga Salsa; Prabowo, A. Hadi; Wijayanto, Punto; Kridarso , Etty R
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 3 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51616/teksi.v3i2.353

Abstract

Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) adalah Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) nomor satu di Indonesia dengan memiliki konsep dan desain fisik konsep hijau. Penerapan arsitektur hijau di rumah sakit adalah untuk mewujudkan Rumah Sakit Hijau sehingga dapat menghasilkan desain yang memiliki kualitas lingkungan yang lebih baik. Permasalahan yang ada adalah bagaimana penerapan konsep arsitektur hijau pada bangunan Rumah Sakit Universitas Indonesia yang sesuai dengan kriteria greenship menurut Green Building Council Indonesia(GBCI). Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk menjelaskan penerapan konsep arsitektur hijau dengan kriteria greenship pada bangunan Rumah Sakit Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini akan dianalisis menggunakan studi literatur tentang Rumah Sakit dan konsep arsitektur hijau sesuai dengan kriteria Greenship seperti tepat guna lahan, konservasi air, efisiensi dan konservasi energy, manajemen lingkungan bangunan, kesehatan dan kenyamanan dalam ruang, serta sumber dan siklus material. Bangunan RSUI sudah mencukupi persentase yang baik sebagai rumah sakit pendidikan menggunakan konsep arsitektur hijau, pada sebagian aspek mengacu pada GBCI. Akan tetapi masih terdapat kekurangan pada komponen use of material, yang kurang menerapkan material ramah lingkungan pada bangunan.
Komparasi Konsep Arsitektur Neo Vernakular pada Bandar Udara Soekarno Hatta Terminal 2, Tangerang dan Juanda, Sidoarjo S.M, Alif Yudha; Kridarso , Etty R; Wijayanto, Punto
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 4 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51616/teksi.v4i2.468

Abstract

Arsitektur neo vernakular merupakan konsep arsitektur yang memadukan unsur lokal/tradisional yang berkembang pada era postmodern. Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten dan Bandara Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur adalah contoh bangunan yang menggunakan pendekatan arsitektur neo vernakular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan arsitektur neo vernakular pada bangunan bandara. Perbandingan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang digunakan adalah hasil penelitian dengan menggunakan data sekunder. Salah satu konsep arsitektur neo vernakular pada bandara adalah penggunaan atap berupa bubungan atap dan kumpulan bangunan yang memunculkan bentuk tradisional, pencahayaan dan penghawaan alami yang dapat melestarikan dan mengedepankan budaya lokal, dapat dilihat dari sistem kompatibilitas lingkungan.
IMPLEMENTASI ARSITEKTUR KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA: STUDI KASUS SARINAH DAN KING CROSS STATION PADA PERANCANGAN KBT PASAR SENEN Yasmin Firmansyah, Rania; Prabowo, Hadi; Wijayanto, Punto
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendekatan arsitektur kontekstual menawarkan solusi untuk mengharmonisasikan bangunan dengan lingkungan sekitarnya yang memperhatikan variabel fisik dan variabel sosio-kultural dalam perencanaannya. Penerapan pendekatan kontekstual terhadap upaya pengembangan bangunan cagar budaya memastikan keberlanjutan nilai-nilai historis pada bangunan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan aspek-aspek kontekstual pada bangunan, khususnya dalam konteks upaya pengembangan bangunan cagar budaya dengan mempertimbangkan nilai historis, estetika, dan sosial yang diharmonisasikan dengan modernisme. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan baru dalam mendesain KBT Pasar Senen yang modern tetapi tetap peka terhadap lingkungan sekitarnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, dimana dengan cara pengambilan data melalui pengamatan objek berdasarkan sumber yang kredibel. Dalam penelitian ini mengambil dua kasus yang dianalisa terhadap penerapan aspek-aspek kontekstual, yaitu Gedung Sarinah Jakarta dan King Cross Station yang merupakan bangunan cagar budaya dengan teknik pelestarian yang berbeda. Penelitian ini membahas aspek penting dalam implementasi kontekstual seperti zona sirkulasi, bangunan multifungsi, dan integrasi ruang luar untuk meningkatkan aksesibilitas dan interaksi pengguna.
PENERAPAN PLACEMAKING DI KORIDOR PASAR BARU, JAKARTA PUSAT Lailika, Alfiani Nur; Winandari, Maria Immaculata Ririk; Wijayanto, Punto
Agora : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti Vol. 22 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v22i2.13346

Abstract

Pasar Baru merupakan pusat perbelanjaan bersejarah dan salah satu destinasi wisata populer di Jakarta yang masih ramai dikunjungi. Pasar Baru memiliki keunggulan dari keragaman barang yang ditawarkan juga lokasi yang strategis di pusat Jakarta, dengan berbagai moda transportasi umum yang memudahkan akses pengunjung. Namun kondisi infrastruktur Pasar Baru telah mengalami penurunan seiring berjalannya waktu. Penelitian ini mengkaji Pasar Baru berdasarkan dua aspek placemaking, yaitu kenyamanan dan citra serta aksesibilitas dan membuat rekomendasi penataan berdasarkan penelitian. Tema ini dipilih karena selain dapat meningkatkan keramaian dan kualitas sebuah tempat, placemaking juga melibatkan perlindungan sejarah sebuah kawasan. Hasil pengamatan berdasarkan aspek kenyamanan dan citra menunjukkan kurangnya fasilitas untuk pengunjung, seperti tempat duduk dan penghijauan. Dari sisi aksesibilitas, meskipun akses transportasi umum di sekitar Pasar Baru cukup memadai, fasilitas untuk penyandang disabilitas seperti ubin pemandu belum tersedia. Untuk meningkatkan kenyamanan dan keindahan kawasan, direkomendasikan penataan berupa sterilisasi jalur pejalan kaki dari kendaraan bermotor, pengaturan sirkulasi, penambahan furnitur penunjang kenyamanan, serta pemasangan ubin pemandu dan redesain fasad bangunan.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK CAGAR BUDAYA KALIPASIR MELALUI OPTIMALISASI POTENSI BERBASIS DIGITAL Winandari, Maria Immaculata Ririk; Setiadi, Virginia Suryani; Wijayanto, Punto; Hartono, Ebenezer Emanuel; Rahmad, Dafa Al
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v6i1.21400

Abstract

The community around the Cultural Heritage Area plays an important role in preservation efforts. One of the cultural heritage sites in Tangerang City is the Kalipasir Mosque and Cemetery. Engaging the community through tour guides is one way to involve them in these activities. This community group empowerment initiative aims to enhance the skills of the Kalipasir Cultural Heritage group and increase the number of tour guides capable of explaining the history and uniqueness of this heritage site. The method used is participatory training, which includes narrative development and tour guide training. The Cultural Heritage group is invited to participate in crafting the cultural heritage narrative and designing tourism routes. The outcomes of this community service program include tourism products such as an Instagram social media account, an infographic map, booklets, postcards, and fans, as well as publications in the form of journal articles, electronic media, videos, and posters. The implications of this PkM program, beyond increasing the number of tour guides, also strengthen the sense of ownership within the Kalipasir Cultural Heritage group.
The Role of Place Identity in The Resiliency of Kalipasir Mosque as a Cultural Heritage Building Ischak, Mohammad; Winandari, Maria Immaculata Ririk; Wijayanto, Punto; Aziiz, Akhlish Diinal; Karista, Ardilla Jefri
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 22, No 2: Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/sinektika.v22i2.7287

Abstract

The existence of Kalipasir Mosque as a Cultural Heritage building is one of the character-defining elements of the Pasar Lama Cultural Heritage area in Tangerang, Banten. Currently, Kalipasir Mosque is situated in the middle of a densely populated settlement and has become one of the tourist destinations in the Pasar Lama area. A prominent characteristic of the settlement's growth around the mosque is the large number of migrants who have moved and settled there, primarily due to the convenient and easy access to Tangerang city center. This phenomenon leads to a research question: Can the Kalipasir Mosque building sustain itself as a cultural heritage site amidst the changing characteristics of its surrounding settlements? A descriptive-analytical research method is employed to examine the place-making that occurs in the spaces around the mosque, shaped by the activities carried out by residents living in the adjacent settlement. Data exploration was conducted through interviews and data collection via questionnaires distributed to residents and worshippers around the mosque. The results of this research show that place identity plays a crucial role in the resilience of Kalipasir Mosque as a Cultural Heritage building. This place identity is shaped by several factors: the designation of Kalipasir Mosque as a Cultural Heritage building, the occurrence of religious and educational tourism, and the resulting pride felt by residents in the surrounding settlements.
PENGARUH MASSA BANGUNAN DAN POLA PEMBAYANGAN SEBAGAI DAMPAK PEMBANGUNAN GEDUNG BARU TERHADAP PELESTARIAN CAGAR BUDAYA NIAS Nelly Fatmawati, Teungku; Wijayanto, Punto; Immaculata Ririk Winandari, Maria; Nur Lailika, Alfiani
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 15, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2025.v15i2.002

Abstract

Pembangunan gedung baru di kawasan cagar budaya dapat menimbulkan tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan modernisasi dan pelestarian warisan sejarah. Penelitian ini mengkaji dampak pembangunan Gedung Health Science Universitas Airlangga terhadap Gedung NIAS, yang merupakan bangunan cagar budaya nasional. Fokus utama penelitian adalah analisis pola pembayangan yang dihasilkan oleh gedung baru bertingkat tinggi (16 lantai) terhadap kondisi fisik bangunan cagar budaya di sekitarnya. Pembayangan dapat memberikan masalah krusial pada keberlanjutan material, keseimbangan iklim mikro, serta kelangsungan nilai visual dan historis bangunan bersejarah. Paparan sinar matahari yang tidak seimbang akibat pembayangan berlebih dapat meningkatkan kelembaban, memicu pertumbuhan jamur, pengelupasan cat, serta mempercepat kerusakan struktural. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan simulasi pembayangan menggunakan Curic Sun pada perangkat lunak SketchUp. Analisis dilakukan sepanjang tahun 2024 pada 5 (lima) sesi waktu (08.00, 10.00, 12.00, 14.00, dan 16.00 WIB). Temuan menunjukkan bahwa bangunan dengan kategori signifikansi istimewa mengalami pembayangan tambahan yang signifikan, terutama pada bulan April. Kondisi ini dapat mempengaruhi ketahanan material dan mempercepat degradasi elemen arsitektural, sehingga menegaskan pentingnya evaluasi pembayangan dalam rencana pembangunan di kawasan cagar budaya.
RESPON DESAIN BANGUNAN RUMAH SUSUN TERHADAP SUNGAI: Studi Kasus: Rumah Susun di Jalan Tongkol, Jakarta Aziza, Annisa Mutiefah; Ischak, Mohammad; Wijayanto, Punto
Agora : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti Vol. 21 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/agora.v21i2.17124

Abstract

Tepian sungai atau waterfront, daerah yang terletak berbatasan dan berhadapan dengan tepian air. Waterfront dapat dimanfaatkan sebagai kawasan residential atau perumahan. Analisis untuk respon desain rumah susun terhadap sungai ini akan dilakukan dengan melihat studi kasus pada rencana pembangunan rumah susun di Jalan Tongkol Jakarta yang berada di batas aliran sungai Ciliwung. Tujuan penelitian yaitu merumuskan kriteria desain bangunan rumah susun yang digali sebagai respon terhadap tepian sungai. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data dengan cara observasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa kriteria desain rumah susun yang didapatkan dari identifikasi atau analisis terhadap sungai meliputi elemen penghubung, proporsi lahan, ketinggian lantai, dan arah visual bangunan. Rekomendasi yang dapat disarankan yaitu dengan kriteria yang didapatkan diharapkan akan bisa diterapkan untuk rancangan bangunan rumah susun yang dapat merespon tepian sungai.