Dewasa ini, menyusui bayi merupakan program pemerintah yang wajib dilakukan oleh ibu nifas karena banyak manfaat dari proses menyusui, baik bagi ibu nifas maupun bagi bayinya. Namun tidak dipungkiri bahwa banyak fakta di masyarakat yang menunjukkan bahwa dalam melakukan proses menyusui sebenarnya tidak mudah, bahkan banyak ibu yang gagal dalam menyusui, hal ini sebagian besar disebabkan karena ibu post natal belum memiliki pengetahuan dalam manajemen laktasi. Kekhawatiran ibu soal volume ASI pada dua minggu pertama dapat menjadi penghambat ASI eksklusif. Oleh karena itu, konseling dan manajemen laktasi yang baik dapat meningkatkan ASI eksklusif hingga 50 persen. Intervensi yang menyediakan konseling antenatal dan postnatal lebih efektif daripada menargetkan pada satu periode saja. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil (antenatal) dan ibu nifas (postnatal) mengenai manajemen laktasi. Peserta kegiatan ini adalah ibu hamilĀ dan ibu nifas di PMB Soraya Palembang. Sasaran sebanyak 25 orang ibu hamil dan ibu nifas. Metode yang dilakukan dengan tiga tahapan meliputi persiapan, edukasi dan evaluasi. Setelah dilakukan konseling manajemen laktasi terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan dari 10 orang (33,3%) yang berpengetahuan baik menjadi 26 orang (86,7%) denganĀ rata-rata tingkat pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan yaitu 45 dan rata-rata tingkat pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan menjadi 82, maka selisih rata-rata nilai pretest dan posttest adalah sebanyak 37. Dapat disimpulkan bahwa konseling manajemen laktasi dengan media booklet sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu mengenai manajemen laktasi sebagai upaya meningkatkan cakupan ASI eksklusif.
Copyrights © 2024