Data epidemiologi menunjukkan bahwa kanker leher rahim (serviks) adalah salah satu jenis kanker paling umum yang menyerang wanita, serta menjadi penyebab utama kematian kedua setelah kanker payudara. Di Indonesia, terdapat sekitar 180.000 kasus baru kanker serviks setiap tahun, menandai betapa seriusnya masalah ini. Deteksi dini melalui metode Pap smear telah terbukti menjadi cara efektif untuk menangani kanker serviks lebih awal, namun penerapannya masih menghadapi berbagai kendala, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Rendahnya tingkat kesadaran dan pengetahuan wanita tentang pentingnya pemeriksaan Pap smear, serta faktor sosial, ekonomi, dan pendidikan yang rendah, menjadi penghalang utama dalam upaya deteksi dini. Melalui penelitian ini, kami menyoroti pentingnya edukasi dan sosialisasi terkait kesehatan reproduksi dan deteksi dini kanker serviks menggunakan Pap smear. Upaya ini dilakukan dengan metode kolaboratif antara Pemerintah Kota Surabaya, Puskesmas Made, kader posyandu, peneliti, dan masyarakat, untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan wanita tentang pentingnya deteksi dini kanker serviks. Diharapkan temuan dari penelitian ini dapat memberikan landasan yang kuat bagi program preventif yang lebih efektif dalam mengurangi angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia, serta memperkuat peran Pap smear sebagai alat deteksi dini yang vital dalam penanganan kanker serviks.
Copyrights © 2024