Salah satu penyakit kardiovaskular yang menyebabkan kematian terbanyak di dunia adalah penyakit jantung koroner (PJK). Salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular adalah kadar asam urat yang tinggi atau hiperurisemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan antara asam urat dan derajat stenosis berdasarkan signifikan dan non signifikan pada pasien PJK yang dirawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional dilakukan pada 524 pasien PJK selama periode Januari 2019 – Desember 2023 di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Kadar asam urat didapatkan dari rekam medis dibedakan menjadi hiperurisemia jika kadar asam urat lebih dari sama dengan 7mg/dl (pria) dan lebh dari samad dengan 6mg/dl (wanita). Derajat stenosis didapatkan dari pemeriksaan angiografi diklasifikasikan sebagai signifikan (penyempitan leboh dari sama dengan 50%) dan non signfikan (penyempitan kurang dari 50%). Pada penelitian ini, dari kelompok Hiperurisemia terdapat 318 orang yang mengalami derajat stenosis signifikan (60,7%). Sedangkan dari kelompok Nonhiperurisemia terdapat 41 orang yang mengalami derajat stenosis signifikan (7,8%). Kadar asam urat pada uji korelasi chi square didapatkan nilai p yaitu 0,036 (p kurang dari 0,05). Hasil analisis multivariat yang paling dominan berhubungan dengan derajat stenosis pada pasien PJK adalah riwayat DM dengan nilai p yaitu 0,000 (p kurang dari 0,05). Kesimpulan penelitian ini, terdapat hubungan yang bermakna antara kadar asam urat dengan derajat stenosis berdasarkan signifikan dan non signifikan pada pasien penyakit jantung koroner (PJK) dan riwayat DM merupakan faktor risiko paling dominan berhubungan.Kata kunci : Asam Urat, PJK, Derajat stenosis,Signifikan dan Non signifikan
Copyrights © 2024