Kualitas hidup penderita HIV/AIDS sangat penting karena penyakit menular ini bersifat kronis dan progresif sehingga mempunyai dampak yang signifikan terhadap aspekikehidupan fisiki, mentali, sosial dan spiritual. Salah satu masalah kesehatan mental yang muncul adalah kurangnya dukungan keluarga, yang terkadang lebih sulit diatasi oleh pasien dan dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Pasien HIV/AIDS sebaiknya patuh dalam pengobatan ARV karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan yaitu pengetahuan dan dukungan keluarga. Pengetahuan yang baik menjadi dasar motivasi menjalani pengobatan ARV untuk meningkatkan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita HIV/AIDS di Balkesmas Wilayah Semarang. Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif cross-sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 78 orang dan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu non probability sampling yang metodenya mencakup seluruh populasi. Penelitian ini dilaksanakan di Balkesmas Wilayah Semarang pada bulan Juli 2023. Hasil analisis menunjukkan nilai korelasi pengetahuan sebesar 0,051 dengan P-value = 0.641 (P-value > 0,05) dan nilai korelasi dukungan keluarga sebesar 0,335 dengan P-value = 0,002 (P-value < 0,05). Untuk hasil uji statistik digunakan uji Sommers dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kualitas hidup orang HIV positif dan terdapatihubunganiantara dukungan keluarga dengan kualitasihidupiorang HIV positifi.Kata Kunci: HIV/AIDS, Pengetahuan, DukunganiKeluarga, KualitasiHidup
Copyrights © 2024