Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Terapi Musik Rebana Mampu Meningkatkan Kualitas Tidur Lansia Luthfa, Iskim; Aspihan, Moch.
Jurnal Kesehatan Vol 8, No 3 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.38 KB) | DOI: 10.26630/jk.v8i3.563

Abstract

Sleep is a basic human need that must be met. The need for sleep in the elderly ranges from 5-6 hours per day. However, changes in body condition, physical and psychological health problems cause elderly at risk of sleep disorders. Non-pharmacological interventions to overcome sleep disorders in the elderly one of them by using music rebana. The use of rebana music as a therapy is similar to occupational and physical therapy, able to stimulate the body to release epinephrine and norepinephrine that make the body relax. This relaxed condition will improve the quality of elderly sleep. The purpose of this study was to prove the use of music rebana as a therapy that can improve the quality of sleep in the elderly. This research method was quasi-experiment with the design of nonequivalent control group. The sample of this study was 56 elderly living in the Pucang Gading Seni Social Service Unit of Semarang. The sample was divided into 28 elderly intervention groups and 28 elderly control groups. Data were analyzed using Wilcoxon Signed Rank test. The result of the research showed that in the intervention group the p-value value is 0.001 (less than ᾳ 0.05) with the percentage of 65%, whereas in the control group the p-value value is 0.157 (greater than ᾳ 0.05) with the percentage of 9.99 %. In conclusion, music therapy rebana can improve the quality of sleep in the elderly with high success.
Karakteristik dan kualitas hidup pasien Penyakit Paru Obstruksi Konik (PPOK) Ahmad Asyrofy; Triana Arisdiani; Moch Aspihan
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 7, No 1 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.7.1.13-21

Abstract

Pendahuluan: Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia, prevalensi internasioanl dari Global Initiative Fot Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) stage II dan lebih tinggi diperkirakan sekitar 10 % dimana angka ini terus meningkat secara bertahap. PPOK berpotensi menimbulkan ketidakcukupan oksigen karena adanya kerusakan pada alveolar serta perubahan fisiologi pernapasan sehingga terjadi keterbatasan saluran nafas. Pasien PPOK cenderung mengalami dispnea dan kelemahan fisik yang berdampak buruk terhadap kualitas hidupnya. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan karakteristik dan kualitas hidup pasien penyakit paru obstruksi kronik (PPOK).Metode:Desain penelitian adalahdeskriptif. Populasi penelitian ini adalah pasienPPOK dengan sampel sebanyak 51yang diambil secara conviniencedi RSUD dr H Soewondo Kendal. Alat ukur penelitian berupaCOPD Assesment Test (CAT).Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan korelasi Pearsondan atau alternatifnya yaituKendall-tau.Hasil: Pasien PPOK sebagian besar adalah laki-laki (57,1%), umur median 45 tahun, paling banyak berpendidikan SMP (30,4%), paling banyak memiliki pekerjaan swasta (42,9%), lama menderita PPOK median 1 tahun, frekuensi napas rerata 23,6 permenit, komorbiditas terbanyak adalah jantung dan hipertensi (37,5%), bentuk torak terbanyak normal (82,1%), dan sebagian besar merokok (57,1%). Skor Chronic Obstructive Pulmonary Disease Assesment Test (CAT) rerata 22,6. Kategori kualitas hidup pasien PPOK sebagian besar adalah buruk (60,7%). Simpulan:Tidak ada perbedaan kualitas hidup pada jenis kelamin, umur, lama menderita, dan merokok pada pasien PPOK.
The Relationship Between Family Support and Quality of Life Improvement of Patients with Diabetes Mellitus in Semarang Iskim Luthfa; Moch Aspihan; Muhammad Rifqi Lathif
Jurnal Ners Vol. 14 No. 3 (2019): Special Issue
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v14i3.17175

Abstract

Introduction: Diabetes mellitus (DM) is known as the silent killer, where sufferers often do not realize its signs and symptoms and are frequently diagnosed during another health complication. To maintain quality of life, the family is required to provide support, therefore, this study aims to determine the relationship between family and the patient through observational analytic research.Methods: 120 people with DM make up the research sample using an accidental sampling technique, and data analysis was carried out using the Spearman rank test. The results found that 62 respondents (51.7%) agreed to their families providing good support, and 102 (85%) were satisfied with their quality of life.Results: The Spearman test resulted in a P value of 0,000 and R of 0.334. This means the higher the support provided by the family, the greater the increase in quality of life.Conclusion: The suggestions proposed from this study is for health workers to advocate and encourage family in the planning management of DM sufferers in order to improve their quality of life.
Hubungan kepuasan hidup dengan kualitas hidup keluarga PMO pasien TB paru Nutrisia Nu'im Haiya; Iskim Luthfa; Mochammad Aspihan; Iwan Ardian; Syaiful Nanda Pratama
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 8, No 1 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.8.1.15-20

Abstract

Pendahuluan: Pengawas Menelan Obat (PMO) penderita TB Paru merupakan ujung tombak keberhasilan penurunan angka Penderita TB. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap kepuasan hidup dan berdampak pada kualitas hidup keluarga sebagai PMO. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepuasan hidup dengan kualitas hidup keluarga sebagai PMO Penderita TB Paru. Metode: Studi ini menggunakan desain crosssectional dengan analisa uji spearman rank, sampel yang digunakan dalam studi berjumlah 117 orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Hasil: Hasil penelitian responden 117 orang, dengan karakteristik responden umur terbanyak 26-35 tahun dan 36-45 tahun, masing-masing 31,6% dan jenis kelamin terbanyak perempuan 60,7% serta hubungan dengan penderita TB terbanyak Ibu 35,9%. Hubungan kepuasan hidup dengan kualitas hidup keluarga sebagai PMO sangat signifikan, p value 0,001. Simpulan: Studi ini dapat diarik garis simpul bahwa mayoritas responden PMO penderita TB Paru adalah perempuan usia produktif dengan usia 26 – 45 tahun dan memiliki hubungan keluarga yang erat , dan antara kepuasan hidup PMO penderita TB Paru memiliki kaitan dengan kualitas hidup keluarga, walaupun arah hubungan yang dimiliki tidak erat.
STIMULASI MATERNAL ROLE PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BANDARHARJO SEMARANG Sri Wahyuni; Tutik Rahayu; Moch Aspihan
PENA ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.607 KB)

Abstract

Pregnancy is a part of a woman's physiological process that requires adaptation both physically and psychologically. At this stage, women will prepare themselves to achieve their role / maternal role. Maternal roles require support to facilitate the adaptation phase, especially in primigravidas. In addition to support, stimulation is also needed to increase maternal roles. The purpose of this community partnership program is to implement maternal role stimulation in pregnant women in the Bandarharjo village area. The PKM implementation method is carried out in 4 stages. The implementation of stimulation is carried out in 4 stages, namely socialization, competency improvement, skills training and monitoring evaluation. The results of PKM showed an increase in maternal roles in primigravida mothers after being given stimulation. An increase of 44.5%. Keywords: stimulation, maternal role, pregnant women
HUBUNGAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA MUSLIM DI PANTI WERDHA Zulva Aulia Faradil; Iskim Luthfa; Moch. Aspihan
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 2, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.748 KB)

Abstract

Latar belakang: Lansia yang tinggal di panti akan memiliki perasaan terisolasi, merasa kesepian, bahkan mengalami depresi. Salah satu faktor yang dapat mengatasi masalah psikologis lansia adalah dengan meningkatkan kebutuhan spiritual. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan kesejahteraan spiritual dengan tingkat depresi pada lansia muslim di Panti Werdha. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 94 responden dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Instrumen untuk mengukur kesejahteraan spiritual menggunakan kuisioner SWBS (Spirituality Well-Being Scale) dan instrument untuk mengukur depresi menggunakan kuisioner GDS (Geriatric Depression Scale. Analisis dalam penelitian ini menggunakan Uji Sommers’d. Hasil: Sebagian besar lansia berusia 60 tahun – 73 tahun sebanyak 53 (56,4%), jumlah lansia laki-laki dan perempuan memiliki presentase yang sama yaitu 47 (50%). Sebagian besar lansia sudah tinggal di Panti Werdha selama 1-5 tahun sebanyak 66 (70,2%) dan frekuensi kunjungan keluarga sebagian besar tidak pernah dikunjungi keluarga sebanyak 72 (76,6%). Kesejahteraan spiritual didapatkan lansia sebagian besar memiliki kesejahteraan spiritual tinggi sebanyak 81 (86,2%). Tingkat depresi didapatkan lansia yang tinggal di Panti Werdha sebagian besar tidak depresi yaitu sebanyak 76 (80,9%). Ada hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan tingkat depresi pada lansia muslim di Panti Werdha dimana P value = 0,000 (P value
HUBUNGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN LANSIA DI PANTI WERDHA Ismaya Wulandari; Iskim Luthfa; Moch. Aspihan
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 2, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.01 KB)

Abstract

Latar belakang : Kecemasan merupakan hal yang sering dialami oleh lansia, dimana lansia khawatir secara berlebihan terhadap masalah dirinya dan lingkungannya. Lansia yang mengalami kecemasan perlu meningkatkan pemenuhan kebutuhan spiritual untuk mengurangi kecemasan yang dialami. Spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dimiliki setiap manusia. Lansia membutuhkan spiritual sebagai landasan untuk mengatur hidupnya, mengelola dan memanfaatkan makna,nilai,dan kualitas kehidupan. Tujuan : Tujuan dalam penelitian ini adalah Menganalisis hubungan pemenuhan kebutuhan spiritual dengan tingkat kecemasan lansia. Metode : Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan Sampel sebanyak 126 lansia di rumah pelayanan lanjut usia wening wardoyo dan rumah pelayanan lanjut usia pucang gading. Instrumen tang digunakan untuk mengukur pemenuhan kebutuha spiritual menggunakan kuesioner Daily spiritual Experience Scale (DSES) dan instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan menggunakan kuesioner Geriatric Anxiety Inventory (GAI). Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dan analisa data menggunakan uji somers’D. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan lansia terbanyak rentang usia lanjut 60-74 tahun (54,0%), Lansia terbanyak dengan lama tinggal di panti werdha rentan lama tinggal 1-5 tahun sebanyak 90 lansia (71,4%), Lansia terbanyak berjenis kelamin perempuan sebanyak 67 (53,2%). Lansia paling banyak frekuensi kunjungan keluarga yaitu tidak pernah dikunjungi keluarga sebanyak 99 lansia (78,6%),Lansia paling banyak beragama islam sebanyak 110 lansia (87,3%),lansia paling banyak memiliki tingkat kecemasan yaitu tidak cemas sebanyak 73 lansia (57,9%). Hasil analisis menggunakan uji somers didapatkan nilai p value = 0,000 (p
HUBUNGAN DIET PROTEIN DENGAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPIRING Mellinia Ramadyanti; Moch Aspihan; Iskim Luthfa
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 1, No 1 (2022): September
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.921 KB)

Abstract

Latar Belakang : Lansia adalah individu yang mulai menurun dalam kondisi fisiknya dan kondisi fisik yang menurun dapat menyebabkan seseorang terserang berbagai penyakit. Perubahan pada sistem muskuluskeletal yang dialami oleh lansia akan terjadi secara berbeda, dan dapat menimbulkan berbagai pengaruh diantaranya seperti kadar asam urat (hiperurisemia). Asam urat dikategorikan sebagai penyakit yang sering terjadi pada lansia. Penderita gangguan Gout Artritis wajib memberikan pengaturan yang baik untuk dietnya yang berkaiatan dengan protein (diet protein). Kemampuan dalam mengatur diet protein perlu dianjurkan pada penderita asam urat. Jika sering mengkonsumsi makanan dengan kadar purin banyak maka tinggi pula kadar purin serta meninggikan nilai asam urat didalam tubuh seseorang,Tujuan: Untuk mengetahui hubungan diet protein dengan kadar asam urat pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Cepiring.Metode: Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan alat ukur GCU, dengan 101 responden lansia. Teknik pengambilan data menggunakan total sampling. Data yang diolah menggunakan Uji Eta.Hasil: Sebagian besar responden diet proteinnya dalam kategori cukup, dan keseluruhan responden mengalami hiperurisemia. Penelitian ini menunjukkan hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Eta diperoleh nilai value 0,726. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan diet protein dengan kadar asam urat pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Cepiring.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) DI BALKESMAS WILAYAH SEMARANG Anas, Vina Helmaliya; Aspihan, Moch; Luthfa, Iskim
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 3, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas hidup penderita HIV/AIDS sangat penting karena penyakit menular ini bersifat kronis dan progresif sehingga mempunyai dampak yang signifikan terhadap aspekikehidupan fisiki, mentali, sosial dan spiritual. Salah satu masalah kesehatan mental yang muncul adalah kurangnya dukungan keluarga, yang terkadang lebih sulit diatasi oleh pasien dan dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Pasien HIV/AIDS sebaiknya patuh dalam pengobatan ARV karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan yaitu pengetahuan dan dukungan keluarga. Pengetahuan yang baik menjadi dasar motivasi menjalani pengobatan ARV untuk meningkatkan kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita HIV/AIDS di Balkesmas Wilayah Semarang. Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif cross-sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 78 orang dan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu non probability sampling yang metodenya mencakup seluruh populasi. Penelitian ini dilaksanakan di Balkesmas Wilayah Semarang pada bulan Juli 2023. Hasil analisis menunjukkan nilai korelasi pengetahuan sebesar 0,051 dengan P-value = 0.641 (P-value > 0,05) dan nilai korelasi dukungan keluarga sebesar 0,335 dengan P-value = 0,002 (P-value < 0,05). Untuk hasil uji statistik digunakan uji Sommers dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kualitas hidup orang HIV positif dan terdapatihubunganiantara dukungan keluarga dengan kualitasihidupiorang HIV positifi.Kata Kunci: HIV/AIDS, Pengetahuan, DukunganiKeluarga, KualitasiHidup
Pengaruh Metode Relaksasi Benson Terhadap Kualitas Tidur Pada Lansia Dengan Gangguan Tidur Di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Deviana Nokia Rosza; Iskim Luthfa; Nutrisia Nu’im Haiya; Moch Aspihan
An-Najat Vol. 3 No. 1 (2025): An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v3i1.2381

Abstract

Many elderly people's sleep needs are generally disturbed, both in quality and quantity. The impact of sleep disorders, if not handled properly, will result in physiological and psychological disorders. Benson relaxation therapy can be used as a non-pharmacological therapy for sleep quality disorders in the elderly. The aim of this study was to analyze the effect of providing the Benson relaxation technique on sleep quality for the elderly at the Pucang Gading Home for Elderly Social Services. This research uses a Quasy Experiment design. Sampling was taken using total sampling technique. The sample used was 105 elderly people who experienced sleep quality problems. Data collection used the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire and statistical analysis used the Wilcoxon test. The results of the study showed that before administering Benson relaxation therapy the average sleep quality was poor at 62.9 and after the intervention the average sleep quality was in the good category 86.7. The results of research using the Wilcoxon test obtained a P value = 0.000 < 0.05, because the p value < α means that Benson relaxation therapy is effective on sleep quality in the elderly, so Ha is accepted. From the research that has been carried out, it is hoped that elderly people who experience sleep disorders can carry out Benson Relaxation Therapy well in order to overcome the problem of disrupting sleep quality.