Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, menjadi salah satu wilayah utama di Jawa Timur yang memproduksi nanas di Indonesia. Produksi nanas yang tinggi di Kecamatan Ngancar tidak hanya berdampak pada perekonomian lokal, tetapi juga memiliki pengaruh yang signifikan di tingkat regional dan nasional. Pertanian nanas dipengaruhi beberapa faktor seperti geografis, ekonomi, sosial, dan budaya, sehingga memberi tantangan tersendiri. Maka, rantai nilai pertanian nanas di Kecamatan Ngancar menjadi penting untuk mengidentifikasi potensi perbaikan dan peluang pengembangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi pertanian nanas serta menganalisis variasi pola rantai nilai hasil produksi pertanian nanas di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Sampel yang digunakan ialah 70 populasi petani yang dipilih untuk diobservasi atau diwawancarai dengan pengumpulan sampel dilakukan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini memperlihatkan pertanian nanas di Desa Sempu menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan lahan, namun memiliki potensi yang baik dalam mendukung penghidupan petani. Terdapat diversifikasi dalam kegiatan pertanian nanas, dengan petani juga menggarap komoditas lainnya sebagai strategi untuk mengurangi risiko. Meskipun dominasi tengkulak dalam pemasaran menjadi perhatian, petani nanas cenderung mandiri dalam pola rantai nilai, yang dapat memperkuat keberlanjutan usaha pertanian dalam jangka panjang. Maka, kesimpulannya variasi dalam pola rantai nilai hasil produksi pertanian nanas di desa Sempu mencerminkan dinamika pasar yang menarik, dengan potensi untuk terus meningkatkan kemandirian petani serta keberlanjutan usaha pertanian dalam jangka panjang
Copyrights © 2024