Persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai bentuk, dan stimulus mana yang akan mendapatkan respon tergantung pada perhatian individu yang merasakannya. Berdasarkan hal tersebut, perasaan, kemampuan berpikir, dan pengalaman-pengalaman yang dimiliki individu tidak sama, sehingga dalam mempersepsi suatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Persepsi ini dapat terbentuk melalui pengamatan terhadap konten-konten yang berkaitan dengan LGBT, di mana LGBT seringkali dianggap sebagai sesuatu yang menyimpang oleh sebagian masyarakat. Salah satu media yang sering menjadi sumber konten LGBT adalah TikTok, di mana konten video yang berfokus pada hubungan sesama jenis, seperti gay dan lesbian, semakin mudah ditemukan. Interaksi yang ditampilkan dalam video-video ini sering menyerupai interaksi pasangan lawan jenis, tetapi dengan gender yang sama. Fenomena ini tidak hanya terbatas pada kalangan mahasiswa, tetapi juga telah menjangkau berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua, yang menggunakan aplikasi TikTok. Akibatnya, persepsi masyarakat terhadap LGBT dapat dipengaruhi oleh paparan konten-konten tersebut, yang semakin meluas melalui media sosial. Persepsi ini dapat memicu berbagai reaksi, mulai dari penerimaan hingga penolakan, tergantung pada latar belakang budaya, nilai-nilai, dan norma yang dianut oleh individu. Selain itu, penyebaran konten LGBT di media sosial seperti TikTok juga berpotensi mempengaruhi pandangan generasi muda yang lebih rentan terhadap perubahan sikap dan nilai-nilai sosial.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024