Perilaku buruk pada lalu lintas merupakan fenomena yang terjadi di kota-kota besar di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, salah satunya perilaku mengemudi ugal-ugalan paling banyak dilakukan oleh pengemudi sepeda motor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh moral disengagement terhadap aggressive driving pada club motor di Bekasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Responden dalam penelitian ini adalah 112 responden berdasarkan purpose sampling dengan kriteria: 1) responden yaitu laki-laki dan perempuan, 2) pengendara yang memiliki club motor, 3) berdomisili di Bekasi. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil uji hipotesis antara variabel moral disengagement dan aggressive driving menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0.794 dengan taraf signifikansi (p) sebesar < .001. Nilai koefisien korelasi sebesar 0.794 yang berarti korelasi antara Aggressive Driving dengan Moral Disengagement dapat dikatakan kuat. Dapat disimpulkan, hasil ini menunjukkan bahwa adanya hubungan positif yang signifikan antara moral disengagement dan aggressive driving. Ini berarti bahwa peningkatan tingkat moral disengagement sejalan dengan peningkatan perilaku mengemudi agresif. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa moral disengagement memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap aggressive driving, dengan kontribusi sebesar 72,2%. Ini menegaskan bahwa moral disengagement adalah prediktor kuat untuk perilaku mengemudi agresif.Kata Kunci: Work-life balance, Gender
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024