Abstrak: Indonesia merupakan negara agraris namun saat ini muncul permasalahan rendahnya minat anak muda terhadap pertanian. Oleh karena itu perlu ada penanaman nilai-nilai arti penting pertanian sejak dini. SDN 2 Sedayu merupakan salah satu sekolah dasar yang berada di Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY mempunyai kegiatan pengenalan pertanian tetapi hasilnya belum optimal. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan siswa tentang pangan dan pertanian, serta memberikan keterampilan dalam budidaya tanaman di lingkungan sekolah. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan selama 3 bulan, dengan mitra sasaran adalah siswa SDN 2 Sedayu Bantul berjumlah 50 orang. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan beberapa metode, yaitu penyuluhan, pelatihan, serta pendampingan dan monitoring evaluasi, serta Edufarming Fair. Evaluasi terhadap pebgetahuan dilakukan dengan test sebelum dan setelah program, sedangkan evaluasi keterampilan dilakukan dengan melihat keterlibatan dan hasil penerapan teknologi yang telah dilakukan. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa tingkat partisipasi siswa SDN 2 Sedayu Bantul mencapai lebih dari 90%. Pengabdian kepada masyarakat mampu meningkatkan pengetahuan tentang pangan dan pertanian siswa SDN 2 Sedayu Bantul dari skor 46 menjadi 74 (skala 100). Dengan adanya penyuluhan dan pelatihan, hasil praktik budidaya tanaman di SDN 2 Sedayu memberikan hasil yang sangat memuaskan dan lingkungan sekolah menjadi lebih asri.Abstract: Indonesia is an agricultural country, but arising due to the lack of interest of young people in agriculture. Therefore, there needs to be a program to instill values and provide an overview of the importance of agriculture from an early age. SDN 2 Sedayu is one of the elementary schools in Sedayu District, Bantul Regency, DIY which has agricultural introduction activities but the results are not optimal. This community service aims to increase students' knowledge and insight about food and agriculture, as well as providing skills in cultivating plants in the school environment. Community service was carried out for 3 months, with the target partners being 50 students of SDN 2 Sedayu Bantul. Community service is conducted using several methods, i.e. counseling, training, mentoring and evaluation monitoring, as well as the Edufarming Fair. Evaluation of knowledge is carried out with tests before and after the program, while evaluation of skills is carried out by looking at the involvement and results of the technology application that has been carried out. The results of community service show that the student participation rate at SDN 2 Sedayu Bantul reached more than 90%. Community service was able to increase students' knowledge about food and agriculture at SDN 2 Sedayu Bantul from a score of 46 to 74 (scale of 100). With counseling and training, the results of plant cultivation practices at SDN 2 Sedayu provide very satisfying results and the school environment becomes more beautiful.
Copyrights © 2024