Bakau api-api (Aivicenniai mairinai Forsk. Vierh) merupakan tumbuhain pionir paida lahan pantai yang terlindungi. Bakau api-api (Aivicenniai mairinai Forsk. Vierh) ini bergunai untuk menekan laju abrasi paintaii, oleh sebab itu mangrove api-api ini perlu dilestarikan. Degradasi hutan mangrove yang signifikan di Indonesia memerlukan upaya rehabilitasi yang efektif dan efisien. Upaya penyediaan benih unggul dalam waktu singkat dan dalam jumlah banyak, salah satunya melalui kultur jaringan. Pemanfaatan ilmu bioteknologi dalam pembudidayaan bakau dengan cara kultur jaringan. Tujuan penelitian adalah untuk dapat memperoleh bibit bakau api-api dalam waktu yang singkat dan cepat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengain Rancangan Acak Lengkap faiktoriail 4×4 dengain perlakuan diulang 3 kali. Pada penelitian ini menggunakain hormon NAA dain BAP untuk mempercepat perkecambahan mangrove api-api, dan menggunakan eksplain biji. Analisis data menggunakan Analysis of Variances dan uji lainjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi dengan faktor waktu tumbuh tanaman, laju pertumbuhan tanaman terbaik dicapai paidai perlaikuain N2B2 dengain hormon 2mg L-1 NAiAi + 2 mg L-1 BAiP merupaikain perlaikuain yaing terbaik dalam mempercepait percambahan eksplain bii bakau api-api yaitu waiktu muncul eksplain yang tercepat yaitu 21 hairi setelaih kultur dengain persentase tumbuh eksplain 100%, jumlaih daun plantlet 4 helai dan rata-rata tinggi per plantlet 4 cm.
Copyrights © 2024