Melihat kebutuhan pemakaian energi listrik di Indonesia yang semakin meningkat, maka dibutuhkan sistem pembangkitan tenaga listrik dengan efisiensi operasional yang maksimal, maksudnya adalah suatu pembangkit listrik yang hasil dari pengoperasiannya menghasilkan energi listrik yang efisien dan didasarkan pada aturan dan standar yang ada. Besarnya kapasitas energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik dapat dipengaruhi oleh besarnya nilai efisiensi yang berasal dari komponen peralatan yang ada pada pembangkit tersebut seperti kompresor, turbin dan sistem pada unit PT PLN Nusantara Power Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). Efisiensi pada PLTG Glugur mengalami penurunan akibat beberapa faktor seperti usia yang sudah lama beropeasi, terjadinya gangguan, derating (penurunan nilai beban), kesalahan manuver pengoperasian peralatan, proses pemeliharaan yang kurang maksimal, serta faktor-faktor lain. Berdasarkan Boyce tahun 2001 disebutkan idealnya nilai efisiensi sistem pada unit PLTG berkisar antara 30%-46% dengan kapasitas beban yang dihasilkan unit PLTG tersebut sebesar 5 MW sampai dengan 10 MW. Setelah dilakukan perhitungan, dapat disimpulkan hasil nilai efisiensi tertinggi, terendah, dan rata-rata pada kompresor, turbin, dan sistem pada unit PLTG Glugur di PT PLN (Nusantara Power) Unit Pembangkit Listrik Tenaga Gas. Nilai efisiensi tertinggi pada kompresor, turbin, dan sistem pada unit PLTG secara berturut-turut sebesar 80%, 95%, dan 43%. Nilai efisiensi terendah secara berturut-turut sebesar 67%, 84%, dan 19%. Sedangkan nilai efisiensi rata-rata secara berturut-turut sebesar 75,61%, 92%, dan 33,2%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024