Postoperative nausea and vomiting (PONV) adalah efek samping yang paling umum ditemukan setelah tindakan pembedahan dengan anestesi umum. Pada operasi laparoskopi, insiden PONV dialami oleh 50%-70% pasien. Skor Apfel dapat digunakan untuk memprediksi tingkat risiko PONV pada pasien. Granisetron dan palonosetron digunakan untuk premedikasi antiemetik pada kejadian PONV. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan efektivitas antara granisetron dengan palonosetron terhadap kejadian mual dan muntah yang terjadi pada fase awal (0-2 jam pascaoperasi) di ruang pemulihan dan fase terlambat (2-24 jam pascaoperasi) di ruang perawatan pada pasien pascaoperasi laparoskopi yang berisiko tinggi mengalami PONV. Penelitian ini merupakan penelitian kohort prospektif mengikutsertakan 62 pasien mendapat granisetron injeksi 3 mg dan 62 pasien mendapat palonosetron injeksi 0,25 mg kategori risiko tinggi skor Apfel. Signifikansi perbedaan efektivitas diuji statistik menggunakan metode Chi-square (tingkat kepercayaan 95%). Variabel bebas adalah antiemetik granisetron dan palonosetron dan variabel tergantung adalah kejadian PONV. Hasil analisis menunjukkan palonosetron lebih efektif secara bermakna dari granisetron dalam mencegah mual muntah fase awal setelah operasi laparoskopi (p=0,012) dan fase terlambat (p=0,017).
Copyrights © 2023