Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Vol. 1 No. 3 (2023)

Analisis Stabilitas Timbunan Sampah di Lahan Miring dengan Menggunakan Finite Element Method

Tarigan, Robertho Augus Zianta (Unknown)
Arief Rachmansyah (Unknown)
Yulvi Zaika (Unknown)



Article Info

Publish Date
10 Jan 2024

Abstract

Meningkatnya jumlah penduduk membuat konsumsi masyarakat juga meningkat. Peningkatan konsumsi itu membuat semakin banyak sampah yang dihasilkan dan membuat penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi semakin tinggi bahkan bisa sampai kelebihan kapasitas. Salah satu penyebab terjadinya longsoran sampah adalah curah hujan yang tinggi. Untuk mencegah kelongsoran dan untuk memaksimalkan kapasitas TPA, pada penelitian ini peneliti menggunakan analisis stabilitas timbunan sampah guna memeriksa keamanan dari lereng akibat tumpukan sampah tersebut. Lereng dikatakan stabil jika gaya penahan lebih besar dari gaya penggerak, jika terjadi sebaliknya maka akan terjadi kelongsoran. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengidentifikasi stabilitas timbunan sampah pada saat kondisi kering maupun kondisi basah dan pada ketinggian berapa timbunan sampah akan longsor. Lokasi penelitian yang digunakan yaitu TPA Mrican Kabupaten Ponorogo pada bulan Maret 2022. Data yang digunakan bersumber dari Data Primer berdasarkan penelitian terdahulu sebagai data parameter sampah, total gaya, momen yang bekerja dan Data Sekunder berdasarkan pengumpulan data atau informasi pada jurnal-jurnal terkait. Pada penelitian ini, peneliti akan menganalisis stabilitas lereng sampah pada potongan melintang B-B’ dan potongan melintang C-C’ dengan menggunakan program plaxis. Pemodelan ketinggian awal timbunan sampah potongan B-B’ 10 meter dengan kemiringan lereng 40o dan ketinggian awal potongan C-C’ 10 meter dengan kemiringan lereng 35o. Muka air tanah akan ditambahkan pada perhitungan analisis stabilitas pada saat kondisi basah. Dari penelitian yang telah dilakukan, pada ketinggian awal nilai faktor keamanan lereng timbunan sampah potongan melintang B-B’ saat kondisi kering sebesar 2,344 dan saat kondisi basah 2,160. Dengan kenaikan setiap 4 meter, hingga ketinggian 44 meter saat kondisi kering dan saat kondisi basah tidak mengalami kelongsoran dengan nilai faktor kemanan 1,152 pada kondisi kering dan 1,128 pada kondisi basah. Sedang nilai faktor keamanan potongan melintang C-C’ saat ketinggian awal sebesar 2,280 saat kondisi kering dan 2,005 saat kondisi basah. Dengan kenaikan setiap 4 meter, hingga ketinggian 30 meter saat kondisi kering dan saat kondisi basah tidak mengalami kelongsoran dengan nilai faktor kemanan 1,421 pada kondisi kering dan 1,306 pada kondisi basah.. Berdasarkan hasil analisis, ketinggian timbunan sampah yang disarankan pada potongan melintang B-B’ 34 meter dan potongan melintang C-C’ 30 meter dikarenakan lereng timbunan sampah berada pada kondisi aman. Kata kunci : analisis stabilitas lereng, faktor keamanan, timbunan sampah dalam kondisi kering dan basah, longsor.

Copyrights © 2023