Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik bumi yang utama dan aktif bergerak, menjadikan Indonesia sebagai daerah rawan mengalami gempa serta bencana lainnya, sehingga menjadi tantangan tersendiri dalam kontruksi gedung bertingkat. Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai peraturan mendasar mengalami perubahan untuk mengadaptasi ilmu baru yang dibutuhkan untuk meningkatkan faktor keamanan bangunan akan resiko terhadap gempa bumi yang tertuang pada SNI lama yaitu SNI 1726:2002 yang telah tergantikan dengan SNI 1726:2019. Struktur kolom ialah elemen utama karena bertindak sebagai penopang beban aksial tekan vertikal sehingga apabila terjadi kegagalan maka bangunan akan runtuh. Penelitian ini meninjau gedung eksisting yang diberikan gempa berdasarkan kedua SNI. Kondisi yang ditinjau merupakan kondisi sebelum retak, leleh, dan kondisi ultimate. Penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan pada respon spetrum yang dihasilkan oleh SNI 1726:2002 dan SNI 1726:2019 sehingga menghasilkan perubahan pada gaya-gaya dalam yang dihasilkan sehingga membuat kebutuhan rasio tulangan yang berbeda dan hubungan momen-kurvatur yang dihasilkan juga berbeda Kata Kunci : Respon Spektrum gempa, SNI 1726, Momen-Kurvatur, Kolom
Copyrights © 2024