Salah satu industri yang berkembang pesat di dunia adalah konstruksi, terutama di Indonesia, yang sedang giat membangun infrastruktur. Namun, kemajuan ini juga berdampak negatif pada jumlah terbatas energi dan sumber daya. Mengganti agregat kasar alami dengan agregat kasar daur ulang, yang diperoleh dari limbah konstruksi, adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. RCA memerlukan perbaikan untuk meningkatkan kualitasnya karena memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan agregat kasar alami. Sebagai metode perbaikan RCA, penggunaan bakteri pengendap kalsium karbonat dianggap lebih ramah lingkungan. Dalam penelitian ini, variasi bakteri ureolitik dari isolat Micrococcus luteus (S17) dengan 105 sel/ml digunakan sebagai pengendap kalsium karbonat. Selain itu, sebagai kontrol, media nutrisi dan akuades digunakan. Selama 14 hari, RCA diinkubasi dalam campuran bakteri. Sebelum dan sesudah inkubasi, berat isi, berat jenis, dan penyerapan diuji pada kondisi RCA. Setelah pengujian agregat, pengujian mikrosturktur SEM dan EDS dilakukan untuk mengetahui lapisan permukaan RCA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bakteri pengendap CaCO3 dapat mengurangi persentase penyerapan pada agregat kasar daur ulang dan meningkatkan berat isinya. Hal ini disebabkan oleh presipitasi CaCO3 oleh bakteri ureolitik isolat S17, yang mengisi pori-pori atau rongga pada agregat kasar daur ulang sehingga membuatnya lebih padat.Kata kunci: agregat kasar daur ulang, bakteri ureolitik, presipitasi kalsium karbonat
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024