Pemanasan global, yang disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca dari aktivitas manusia, mengancam keberlanjutan bumi dengan dampak seperti perubahan cuaca ekstrem, kenaikan permukaan air laut, dan penurunan keanekaragaman hayati. Kerjasama global dan praktik berkelanjutan, khususnya dalam industri konstruksi yang menyumbang 37% emisi gas rumah kaca, sangat diperlukan. Sustainable construction dan green procurement adalah langkah penting dalam mengurangi emisi. Penelitian ini menggunakan metode survei kuantitatif pada lima perusahaan konstruksi besar di Surabaya untuk menilai hambatan yang terjadi pada penerapan green procurement. Hasil kuesioner diolah dengan metode Relative Importance Index (RII) Hasil menunjukkan bahwa hambatan utama meliputi kurangnya dukungan pemerintah, pedoman yang tepat, sosialisasi, peningkatan biaya proyek, dan alat pengukuran. Kata kunci: Sustainable Construction, Green Procurement, Kontraktor
Copyrights © 2024