Tanah lunak, yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur, memiliki potensi menimbulkan keruntuhan geser dan penurunan berlebihan Untuk mengatasi tantangan ini, dilakukan perbaikan tanah menggunakan metode pre-loading dan Prefabricated Vertical Drain (PVD). Selain itu, material pengisi seperti limbah bongkahan sisa konstruksi dan geofoam digunakan untuk memperkuat daya dukung tanah dan mempercepat proses konsolidasi. Metode perbaikan tanah lainnya adalah Stone Column, yang menggunakan kolom batu untuk menggantikan sebagian tanah dasar konstruksi, sehingga meningkatkan kekuatan geser tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan bongkahan beton dan geofoam pada inti kolom granular sebagai vertical drain. Penelitian ini dilakukan dengan meguji karakteristik tanah dan material pengisi, serta pengaruh material sebagai vertical drain, lalu dilakukan pengolahan dan analisis data yang diperoleh. Dari penelitian diketahui bahwa tanah yang digunakan bersifat lanau hingga lempung lunak dengan sedikit kandungan organik. Material campuran bongkahan beton dan geofoam dengan perbandingan 70/30 sebagai bahan pengisi vertical drain memiliki nilai permeabilitas 0,2760 cm/detik, serta E50% sebesar 54,93 kg/cm². Hasil penelitian didapatkan vertical drain dengan variasi diameter 4,85 cm memiliki kinerja terbaik dengan penurunan 5,32 cm, nilai permeabilitas rata-rata 0,04 cm/detik, kohesi 0,38 kg/cm², dan sudut geser 4,70º. Untuk variasi jarak, kinerja terbaik dicapai pada jarak 3D dengan penurunan 6,28 cm, nilai permeabilitas rata-rata 0,0105 cm/detik, kohesi 0,23 kg/cm², dan sudut geser 5,87º. Kata kunci: Bongkahan Beton dan Geofoam, Konsolidasi, Vertical Drain
Copyrights © 2024