Secara umum, beton yang marak digunakan sebagai bahan utama dalam konstruksi infrastuktur terbuat dari campuran semen, air, agregat kasar, dan agregat halus, serta bisa juga ditambahkan dengan zat aditif sesuai dengan kebutuhannya. Air sebagai salah satu bahan campur adukan mortar berperan penting terhadap kekuatan beton dan biasanya disebut juga sebagai faktor air semen (FAS) dalam campuran adukan mortar. Penggunaan zat aditif dalam adukan mortar yang biasanya ditujukan untuk tujuan tertentu pada umumnya merupakan zat yang memiliki sifat pozzolan yaitu bahan yang mengandung senyawa silika maupun silika alumina yang apabila bereaksi dengan air akan membentuk kalsium hidroksida. Pengujian yang dilaksanakan dalam penelitian ini dilakukan terhadap kuat lentur balok beton bertulang berdimensi 0,15m × 0,20m × 1,0m dengan campuran GGBFS sebanyak 30% sebagai pengganti semen PCC (Portland Composite Cement) dengan variasi berupa faktor air semen (FAS) sebesar 0,3 dan 0,4. Mutu benda uji yang ditetapkan pada penelitian ini disesuaikan dengan penelitian sebelumnya, yaitu sebesar 35 MPa. Pada penelitian ini didapatkan hasil berupa penurunan sebesar 3,01% pada benda uji balok beton bertulang dengan FAS 0,4 dan campuran GGBFS sebanyak 30% dibandingkan dengan benda uji dengan nilai FAS sebesar 0,3 dengan kadar GGBFS yang sama dengan nilai rata-rata kuat lentur sebesar 7,378 MPa dan 7,156 MPa pada usia benda uji 28 hari. Kata kunci: Ground Granulated Blast Furnace Slag, Balok Beton Bertulang, Faktor Air Semen, FAS, Kuat Lentur, Kuat Tekan, GGBFS.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2014