Bagi orang asli Papua, babi memiliki nilai tinggi secara budaya dan juga ekonomi. Hewan ini digunakan sebagai mas kawin/mahar meminang seorang perempuan, membayar denda adat penyelesaian konflik, bahkan dalam kegiatan keagamaan. Jemaat Gereja Baptis Ekklesia Yaromo Sosial Sentani dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai peternak babi. Namun dalam pemeliharaannya hewan ini biasanya dibiarkan berkeliaran untuk mencari makanannya sendiri sehingga menyebabkan lebih banyak babi yang mati. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengadakan pelatihan pembuatan pakan ternak babi dengan metode fermentasi yang bahan baku utamanya dapat diperoleh dari lingkungan sekitar dengan tambahan larutan Em4. Metode yang dilakukan adalah observasi, wawancara, memberikan materi ceramah, praktik pembuatan dan evaluasi. Diharapakan sebagai evaluasi jangka panjang, ternak babi dari jemaat bisa terus berkembang, mengurangi kematian ternak, meningkatkan ekenomi jemaat dan juga dapat terus melestarikan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh setiap wilayah di Indonesia.
Copyrights © 2024