Pertambahan jumlah penduduk dunia semakin tidak terkendali dan energi fosil akan segera habis. Kejadian ini menyebabkan perebutan sumber daya dari negara asing ke Indonesia. Tulisan pemikiran ini menekankan pada isu pelanggaran wilayah Negara Tiongkok di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di Perairan Natuna. Negara Indonesia khususnya TNI AL harus mempertahankan wilayah NKRI dengan segala kemampuan yang dimiliki untuk melaksanakan Operasi Tempur Laut saat kondisi krisis. Ketersediaan cadangan amunisi strategis KRI yang terbatas dalam rangka menghadapi ancaman tersebut tentu saja akan menghambat TNI AL dalam rangka melaksanakan tugas pokok. Dengan menggunakan teori logistik operasi oleh Henry E. Eccles yakni strategi, logistik, dan taktik artikel ini menyimpulkan bahwa ketersediaan amunisi strategis KRI harus di dukung oleh pengembangan industri pertahanan nasional. Kesimpulan ini hasil dari pendekatan metode Soft System Methodology dengan software Nvivo12.
Copyrights © 2024