Tulisan ini ditulis dengan latarbelakang suatu keadaan, bahwa tradisi Mambere Namalum Pakon Mambere Tukot mulai ditinggalkan oleh orang Simalungun di desa Negeri Dolok. Tujuan penelitian ini ingin mengkaji tradisi Mambere Namalum Pakon Mambere Tukot sebagai sebuah tradisi yang dimiliki orang Simalungun untuk menghormati orang tua sebagai Naibata na Taridah (Allah yang kelihatan). Metode yang digunakan adalah metode penelitian campuran, yaitu perpaduan antara metode penelitian kualitatif dengan metode penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menjelaskan, bahwa ditinggalkannya tradisi Mambere Namalum Pakon Mambere Tukot disebabkan karena adanya pandangan yang menyatakan bahwa tradisi Simalungun, secara khusus tradisi Mambere Namalum Pakon Mambere Tukot bertentangan dengan kekristenan dan merupakan bentuk kekafiran. Hal tersebut menyebabkan orang Simalungun beragama Kristen di desa Negeri Dolok mulai meninggalkan tradisi tersebut. Padahal, tradisi Mambere Namalum Pakon Mambere Tukot dapat dipakai teologi Kristen untuk menjelaskan makna menghormati orang tua yang merupakan Naibata Na Taridah (Allah Yang kelihatan), sehingga kehadiran orang tua adalah sebagai pemberi berkat bagi kehidupan anak-anaknya.
Copyrights © 2023