Menurut WHO, sebanyak (54%) penyebab kematian bayi dan balita disebabkan karena keadaan gizi buruk pada anak. Kekurangan gizi dapat menyebabkan efek yang serius yaitu kegagalan pertumbuhan fisik, menurunnya perkembangan kecerdasan, menurunnya produktifitas dan menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit yang mengakibatkan kematian. Balita yang kekurangan gizi sangat berpengaruh pada perkembangan otak yang proses pertumbuhannya terjadi pada masa itu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan teknik accidental sampling pada usia anak 1-5 tahun dalam teknik pengambilan sampel sehingga sampel yang didapatkan sebanyak 95 responden. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square. Data diambil menggunakan kuesiner kemudian diolah menggunakan SPSS. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat dire 14 hari terakhir dan jenis dengan status gizi balita. Dan tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dan berat badan lahir dengan status gizi balita. Untuk itu, diperlukan adanya asupan nutrisi yang menggandung mikronutrien dan makronutrien untuk membangun metabolisme tubuh yang baik agar makanan terserap dengan baik. Dengan upaya tersebut maka diharapkan status gizi enjadi baik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022