Parkinson adalah penyakit neurodegenerative jangka panjang yang ditandai dengan gangguan pergerakan, dan tremor saat istirahat. Penyakit parkinson belum bisa disembuhkan dan hanya bisa di lakukan penanganan menggunakan obat dan terapi. Pengobatan yang dilakukan jangka panjang akan mempengaruhi pasien secara ekonomi secara langsung. Selain biaya yang dikeluarkan untuk obat, pasien Parkinson juga dapat kehilangan produktivitas karena meninggalkan pekerjaan akibat gejala dari penyakitnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis biaya berdasarkan persepsi pasien penderita parkinson yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung terdiri dari biaya pengobatan sedangkan biaya tidak langsung terdiri dari biaya hilangnya produktivitas. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional dengan pengambilan data dari rekam medik dan wawancara kepada pasien. Data dianalisis untuk melihat besar atau rata-rata biasa langsung yaitu biaya medis langsung maupun non medis langsung dan biaya tidak langsung yaitu hilangnya produktivitas. Hasil penelitian ini adalah terdapat 23 sampel yang terdiri dari laki-laki 70% atau sebanyak 16 orang dan Perempuan sebesar 30% atau sebanyak 7 orang. Biaya medis langsung dengan komponen biaya tertinggi adalah biaya pemeriksaan dengan rata-rata Rp. 12.130, biaya obat rata-rata Rp. 64.503, biaya asuhan perawat rata-rata Rp. 64.500. Biaya non medis langsung dengan komponen biaya tertinggi yaitu biaya transportasi rata-rata Rp. 20.652, biaya konsumsi rata-rata Rp. 16.965. Biaya tidak langsung pada jenis hilangnya produktivitas dengan rata-rata Rp. 1.388.894. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa biaya medis langsung merupakan biaya tertinggi dibandingkan biaya non medis langsung dan biaya tidak langsung. Kata kunci: Analisis biaya, Parkinson, Persepsi pasien,
Copyrights © 2024