Pengukuran tambang merupakan kegiatan pendukung yang sangat penting dalam pertambangan, baik pada tahapan persiapan, selama kegiatan berlangsung, maupun penutupan tambang. Kegiatan perhitungan kuantitas batubara menggunakan dua metode, yaitu metode timbangan dan metode pengukuran situasi detail dengan menggunakan aplikasi surfac vision 6.5.1. pada hasil perhitungan kedua metode tersebut selalu terjadi deviasi (selisih) sehingga menyebabkan tidaktercapainnya nilai coal recovery. Hasil perhitungan menggunakan metode timbangan di PT Putra Muba Coal sebesar 837.835,81 MT, sedangkan perhitungan menggunakan pengukuran situasi detail sebesar 873.072,54 MT, sehingga terdapat deviasi (selisih) 35.236,73 MT. Berdasakan hasil analisis faktor yang menyebabkan terjadinya selisih sehingga menyebabkan ketidaktercapainya nilai coal recovery terdapat 3 faktor yaitu: kegiatan coal cleaning sebesar 12.332,86 ton atau 34%, kegiatan coal getting sebesar 22.963,88 ton atau 65% dan kegiatan hauling sebasar 7 ton dan 1%.
Copyrights © 2024