HIV-AIDS merupakan penyakit yang sangat memprihatinkan bagi pengidap HIV-AIDS. Pasien yang terinfeksi HIV-AIDS mengalami berbagai reaksi psikologis yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh pasien. Pasien tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya saat ini menderita penyakit mematikan tersebut. Oleh karena itu, perawat diharapkan mampu memberikan strategi coping untuk mengembalikan kualitas hidup pasien HIV-AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi coping berpengaruh terhadap respon psikologis pasien HIV-AIDS. Desain penelitian yang digunakan adalah one-group pre-experiment dengan populasi rawat jalan dan rawat inap. Untuk pemilihan sampel pada penelitian ini digunakan purposive sampling, yaitu mengumpulkan sampel yang memenuhi kriteria inklusi saja, sehingga terpilih sebanyak 20 orang. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemberian strategi coping dan variabel dependennya adalah respon psikologis. Data dimodifikasi menggunakan kuesioner dan wawancara. Data kemudian dianalisis menggunakan uji Wilcoxon sign rank test, menghasilkan nilai signifikansi = 0,05. Hasil yang disajikan dari respon psikologis pasien menunjukkan bahwa terdapat pengaruh strategi coping terhadap respon psikologis pasien HIV/AIDS. Untuk reaksi penolakan (p=0,001) terdapat pengaruh coping style terhadap reaksi psikologis penderita HIV/AIDS, dan untuk reaksi kemarahan (p=0,003) tidak terdapat pengaruh metode coping terhadap reaksi psikologis penderita HIV/AIDS. pasien AIDS. Respon negosiasi pasien HIV/AIDS (p = 0,000), respon psikologis pasien HIV/AIDS: tidak ada pengaruh strategi coping terhadap respon depresi (p = 0,218), dan tidak ada pengaruh strategi coping terhadap respon psikologis Proporsi pasien HIV/AIDS di respon penerimaan (p=0,785). Strategi coping dapat berdampak pada pasien HIV-AIDS jika dilakukan secara terus menerus dan terus menerus hingga pasien benar-benar mampu mengatasi stres internalnya.
Copyrights © 2024