Jumlah kasus kekerasan seksual yang cukup tinggi di Indonesia memiliki dampak fisik maupun psikologis terhadap korban. Pengalaman kehamilan dan persalinan sebagai akibat fisik kejahatan seksual dapat menimbulkan trauma berkepanjangan dan menghambat terjalinnya ikatan yang kuat (bonding attachment) antara ibu dan anak hasil korban kekerasan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran bonding attachment pada ibu postpartum korban kekerasan seksual. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan desain penelitian studi kasus asuhan keperawatan. Subjek penelitian ini adalah seorang ibu postpartum yang melahirkan seorang anak hasil pemerkosaan. Instrumen pengkajian menggunakan Postpartum Bonding Questionnaire (PBQ) yang berisi 25 item pertanyaan yang dibagi menjadi empat dimensi pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan pada pengkajian hari pertama postpartum skor bonding attachment sebesar 36. Setelah dilakukan follow-up di hari keenam, terjadi penurunan skor bonding attachment menjadi 14. Semakin rendah skor semakin baik bonding attachment yang terjadi. Studi kasus ini menunjukkan adanya bonding attachment yang baik pada ibu korban pemerkosaan dengan bayinya.
Copyrights © 2024