Stimulasi pada bayi perlu diberikan sejak dini agar tahap perkembangan bayi sesuai dengan usianya. Stimulasi yang diberikan dapat berupa stimulasi motorik kasar yaitu senam bayi yang berperan penting pada optimalisasi proses tumbuh kembang motorik anak. Oleh karena itu, orang tua perlu untuk diberikan pengetahuan mengenai kemampuan untuk melakukan senam bayi dengan diadakannya kelas pelatihan. UNICEF mengatakan bahwa kejadian gangguan pertumbuhan dan perkembangan masih relatif tinggi yaitu sekitar 27,5% (sekitar 3 juta anak) untuk perkembangan motorik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kelas baby gym terhadap keterampilan ibu untuk optimalisasi tumbuh kembang anak. Desain penelitian yang digunakan yaitu Pre-experimental design dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Populasi penelitian yaitu semua ibu yang memiliki bayi di Posyandu Pepe, dengan teknik purposive sampling didapatkan 15 responden penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden 93,3% berusia 20-35 tahun, 80,0% berpendidikan SMK, 73,3% bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga, 73,3% berpendapatan <1.900.000 dan 93,3% belum pernah mengikuti kelas baby gym. Terdapat 8 responden yang mengalami peningkatan keterampilan setelah diberikan kelas baby gym. Berdasarkan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan hasil Asymp. sig. (2-tailed) (0,005) < p value (0,05). Kesimpulan penelitian adalah terdapat pengaruh kelas baby gym terhadap keterampilan ibu  untuk optimalisasi tumbuh kembang anak
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023