Tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global dan menjadi masalah serius di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang rentan terjadi pada usia produktif karena tingginya mobilitas. Pemberian pengobatan secara lengkap dan sesuai dengan pedoman sangat diperlukan guna mengurangi angka kematian akibat tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita tuberkulosis paru, jenis dan pola penggunaan, serta lama penggunaan obat anti tuberkulosis (OAT) yang diberikan pada penderita tuberkulosis paru jaminan BPJS di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit “X” Jakarta Pusat. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling. Hasil dari penelitian ini adalah karakteristik penderita tuberkulosis paru pada usia produktif terbanyak yaitu usia dewasa 26 – 45 tahun berjumlah 48 penderita (47%) dan jenis kelamin laki – laki sejumlah 62 penderita (60%). Jenis penggunaan OAT yang digunakan pada penderita tuberkulosis paru adalah OAT KDT kategori I sebanyak 77 penderita (75%) dan OAT KDT pergantian menjadi OAT Lepasan (Kombipak) sebanyak 26 penderita (25%). Pola penggunaan OAT KDT yang digunakan adalah fase intensif 4KDT dan fase lanjutan 2KDT, sementara pola penggunaan OAT Lepasan (Kombipak) adalah R/H, R/H/E, dan R/H/Z/E. Lama penggunaan OAT pada penderita tuberkulosis paru terbanyak adalah masa pengobatan > 6 bulan yaitu sebanyak 50 penderita (48%) karena mengalami komplikasi.
Copyrights © 2024