Sumur resapan adalah upaya untuk meningkatkan penetrasi air hujan ke dalam tanah dan mengurangi limpasan yang menyebabkan genangan ataupun banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai laju infiltrasi tanah, debit masukan sumur resapan, dan dimensi sumur resapan yang dibutuhkan di Kompleks Lorong Maesa. Lokasi penelitian berada di Kompleks Lorong Maesa. Analisis hidrologi menggunakan data hujan tahun 2011-2020 dari Stasiun Bone Alale, Boidu, dan Tumbihe. Pengujian permeabilitas menggunakan Metode Sumur Uji. Metode untuk menentukan laju infiltrasi menggunakan double ring infiltrometer dan untuk mencari infiltrasi konstan (fc) menggunakan Metode Horton. Metode Rasional digunakan untuk memperoleh debit banjir kawasan. Penentuan dimensi sumur resapan menggunakan Metode Sunjoto. Nilai laju infiltrasi konstan (fc) menggunakan metode double ring infiltrometer diperoleh 6 cm/jam, nilai koefisien permeabilitas tanah (k) adalah 5,833x10-4 cm/det. Intensitas hujan menggunakan Metode Mononobe yang dikomprasi dengan Sherman yaitu 22,33 mm/det. Nilai debit banjir kawasan sebesar 0,138 m3/det dan debit banjir satu unit rumah 8,3x10-4 m3/det. Direncanakan sumur resapan berbentuk lingkaran dengan diameter 0,8 m dan tinggi 1 m dengan Qresapan 1,32x10-3 m3/det. Pengurangan limpasan oleh sumur resapan untuk satu unit rumah sebesar 88,3% dan untuk total seluruh kawasan 47,57% sehingga debit banjir untuk satu unit rumah berkurang menjadi 1,0x10-4 m3/det dan debit banjir untuk kawasan berkurang menjadi 7,28x10-2 m3/det. Konservasi air tanah oleh sumur resapan untuk satu unit rumah yaitu 7,3x10-4 m3/det, untuk kawasan sebesar 6,6x10-2 m3/det. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu unit sumur resapan berdiameter 0,8 m dengan kedalaman 1 m adalah Rp. 1.052.000 (Satu Juta Lima Puluh Dua Ribu Rupiah).
Copyrights © 2023